0 0
Read Time:1 Minute, 35 Second

dianrakyat.co.id, JAKARTA – Dokter Spesialis Anak Konsultan Gizi dan Penyakit Metabolik Damayanti Rusli Syarif mengimbau anak-anak yang terdiagnosis stunting, segera memulai pengobatan agar tetap pintar.

“Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penurunan kecerdasan akibat stunting dapat diperbaiki hingga 90 persen jika dilakukan dalam waktu dua tahun dengan terapi tinggi kalori, tinggi protein, termasuk bermain aktif,” kata Dr. Damayanti dilepas BKKBN di Jakarta, Sabtu (30/03/2024).

Dijelaskannya, anak yang ditemukan stunting dan tidak segera mendapat pengobatan, selain perkembangan otaknya, juga dapat membuat dirinya terpapar berbagai penyakit ketika datang.

“Seiring berjalannya waktu, anak-anak yang kekurangan gizi akan mengalami pertumbuhan yang terhambat, sistem kekebalan tubuh yang lemah, kecerdasan yang lebih rendah, pertumbuhan yang tertunda, dan penyakit terkait lainnya. Tidak seperti diabetes, penyakit jantung, tinggi badan, obesitas, dan lain-lain ketika mereka besar nanti,” ujarnya.

Dr juga berkata Damayanti agar dokter spesialis keluarga berencana (KB) atau kelompok pendukung keluarga (TPK) bisa segera merujuk anak yang berisiko cedera ke dokter spesialis dan memastikan makanan atau gizi makanan berlemak. “Selain dirujuk ke dokter spesialis anak, bayi yang terdiagnosis stomatitis juga harus segera diberikan nutrisi sesuai indikasi untuk melanjutkan tumbuh kembangnya dan ditindaklanjuti secara rutin. Hal ini memungkinkan anak dapat selamat dari operasi untuk mencegah penurunan intelektual,” ujarnya. .

Selain itu, pola makan sehat juga lebih efektif dengan pemberian makanan tambahan ASI (MPASI), dengan mengonsumsi protein hewani setiap kali makan, seperti telur, hati ayam, daging merah, unggas, ikan, atau susu.

Ia juga mengatakan, stunting tidak bisa dianggap sebagai penyakit biasa atau penyakit sehari-hari. “Pertumbuhan yang lambat tidak boleh dianggap remeh. Anak yang mengalami retardasi pertumbuhan mempunyai masalah pada otaknya. Anak yang stunting itu tandanya otaknya kurang mendapat asupan makanan, jadi kalau mau sekolah, anak akan kesulitan untuk Ikuti pelajarannya,” ujarnya.

Ia mengatakan, jika terlambat pengobatan, bisa dilakukan. “Kalau mengetahuinya saat masuk sekolah, tidak banyak yang bisa kami lakukan. Semakin cepat Anda mulai mengobatinya, semakin cepat otak sembuh dan lebih aman,” katanya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D