dianrakyat.co.id, Jakarta – PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) mengumumkan kesepakatan pelepasan sejumlah saham tertentu yang dipegang direksi perseroan.
Ketua Umum Direktur PT Widodo Makmur Perkasa Tbk, Tumiyana menjual 34.483.600 saham WMPP atau setara 0,12 persen kepemilikannya sebanyak 20.055.071.510 saham. Berdasarkan pengumuman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (23/1/2024), Tumiyana dijual di harga Rp 50 per saham.
Dengan demikian, Tumiyana meraup Rp 1,72 miliar dari penjualan saham WMPP. Tujuan transaksi adalah realisasi investasi. Usai transaksi tersebut, Tumiyana kini memiliki 20.020.687.910 saham PT Widodo Makmur Perkasa Tbk atau setara 68,05 persen. Sebelumnya, Tumiyana memegang 20.055.071.510 saham PT Widodo Makmur Perkasa Tbk atau setara Rp 68,17 persen.
Selain Tumiyana, sisa saham perseroan dimiliki publik. Mengutip informasi RTI, saham WMPP kini mendapat pengawasan khusus bursa. Saham WMPP berada di posisi 50. Perseroan resmi tercatat dan dijual pada 6 Desember 2021 melalui penawaran umum perdana (IPO) di bursa.
Dalam aksi tersebut, perseroan menawarkan 4,42 miliar saham dengan harga Rp 160 per saham. Dengan begitu, perseroan menggondol Rp 707,04 miliar dari hasil IPO saat itu. Berdasarkan posisi harga saat ini, saham WMPP sudah turun 68,75 persen sejak IPO.
Saham WMPP ditutup pada Rp50, menurut data RTI. Harga saham WMPP terendah dan tertinggi adalah Rp 50 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak tujuh kali dengan nilai transaksi Rp 760 ribu. Total volume perdagangan saham sebanyak 152 lembar saham.
Sebelumnya diberitakan, PT Widodo Makmur Perkasa (WMP) akan segera mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat ini Widodo Makmur Perkasa sedang memasuki masa pembuatan buku atau pengumpulan yang akan berlangsung pada tanggal 27 Oktober 2021 dan berakhir pada tanggal 9 November 2021.
WMP merupakan perusahaan induk yang membawahi lima lini bisnis, antara lain produksi peternakan terintegrasi, pengolahan daging, peternakan unggas terintegrasi, produk pertanian, serta konstruksi dan energi terbarukan.
Pendiri dan Direktur WMP Tumiyana mengatakan perseroan menyiapkan rencana investasi sekitar Rp 10,9 triliun dalam lima tahun. Investasi tersebut, kata Tumiyana, salah satunya dibiayai dari dana hasil IPO.
“Rencana investasinya akan dilaksanakan dalam 5 tahun ke depan dengan anggaran sebesar Rp10,9 triliun. Ini cukup besar untuk mendongkrak pertumbuhan perseroan dalam 5 tahun ke depan,” ujarnya dalam paparan publik, Kamis (28/10/2021 ).
Induk PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) menawarkan sekitar 8,3 miliar saham baru. Setara dengan 25 persen total saham tercatat dengan kisaran harga penawaran umum Rp 160 hingga 220 per saham.
Dengan demikian, dana yang terkumpul mencapai Rp 1,8 triliun. WMP akan menggunakan sekitar 11,43 persen dana IPO untuk membiayai pengembangan operasi bersama untuk tempat ekspor, logistik, dan rumah potong hewan di Australia.
Perseroan juga menyisihkan sekitar 19,05 persen untuk membiayai pembangunan fasilitas peternakan terpadu dan perkebunan jagung di Sumatera, Sulawesi, dan Papua.
Selain itu, sekitar 19,05 persen digunakan untuk penyertaan modal pada anak perusahaan, sekitar 17,90 persen untuk pembayaran utang bank, dan sisanya sebesar 32,57 persen digunakan sebagai modal kerja grup, khususnya untuk pengadaan bahan baku.
“Hasil IPO ini akan menambah modal yang telah kami komitmenkan pada rencana pertumbuhan WMP dan seluruh lini bisnisnya dalam beberapa tahun ke depan,” ujarnya.
Selain perluasan kapasitas produksi, salah satu strategi utama WMP dalam mendorong pertumbuhannya adalah penerapan energi terbarukan pada fasilitas produksinya. serta pengembangan fasilitas kompleks peternakan dan pertanian yang menjamin profitabilitas perusahaan.