0 0
Read Time:3 Minute, 33 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) akan membagikan dividen tunai sebesar USD 5 juta. Sebelumnya, perseroan setuju membagikan dividen sebesar 10 juta dolar. Dividen berjumlah sekitar 27,7 persen dari total laba bersih untuk tahun fiskal 2023 sebesar $36,01 juta. 

Pada tanggal 22 Desember 2023, Delta Dunia Makmur membayarkan USD 5 juta sebagai dividen interim. Selanjutnya, pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 21 Juni 2024, Perseroan kembali menyetujui pembagian sisa dividen sebesar $5 juta. Jadwalnya adalah sebagai berikut:

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (26/06/2024), rincian jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 adalah dividen pasar biasa dan dividen pasar yang diperdagangkan. pada hari Selasa, 1 Juli 2024. Pasar reguler eks dividen dan pasar perdagangan Rabu 2 Juli 2024.

Kemudian Cum dividen pasar uang pada 3 Juli 2024. Ex Dividen Pasar Uang pada hari Jumat tanggal 4 Juli 2024. Daftar pemegang saham yang berhak menerima dividen tunai atau tanggal pencatatannya adalah Jumat 3 Juli 2024 pukul 16.00 WIB. Pembayaran dividen tunai akan dilakukan pada 19 Juli 2024.

Pada kuartal I-2024, DOID mencatatkan pendapatan sebesar $426 juta atau setara Rp6,9 triliun (dengan asumsi nilai tukar Rp16.373 per dolar AS), meningkat 4% year-on-year. EBITDA Grup meningkat 8% dibandingkan tahun lalu menjadi $80 juta, didorong oleh peningkatan pendapatan dari ekspansi strategis dan pengendalian biaya.

Hal ini meningkatkan margin EBITDA dari 20,8% pada Q1 2023 menjadi 21,6% pada Q1 2024. Perusahaan juga berhasil mencapai pengurangan biaya operasional sebesar 9% dari $24 juta pada kuartal pertama tahun 2023 menjadi $22 juta. juta pada kuartal pertama tahun 2024. 

Industri pertambangan identik dengan kerja keras yang biasanya dilakukan terutama oleh laki-laki. Namun ternyata banyak sekali perempuan yang bekerja di bidang pertambangan.

Berdasarkan data yang dibagikan oleh PT Delta Dunia Makmur Tbk (Delta Dunia Group, IDX: DOID ), perempuan mencakup sekitar 8 hingga 17 persen dari tenaga kerja pertambangan global.

Jelang peringatan Hari Tambang Perempuan yang jatuh pada 15 Juni 2024, CEO Delta Dunia Group Diana Andyasuri berbagi pengalamannya bekerja di industri yang didominasi laki-laki.

“Saya selalu bekerja di bidang laki-laki, saya pernah bekerja di tempat yang cukup menantang. “Setiap saya beraktivitas, saya pastikan mimpi saya menjadi inspirasi bagi teman-teman agar bisa maju,” kata Diana dalam diskusi Women in Mining Day, Kamis (13/06/2024).

Diana menjelaskan, partisipasi perempuan di industri pertambangan terus meningkat meski proporsinya masih kecil di Indonesia. Dibandingkan dengan Australia, perempuan di industri pertambangan lebih besar dan menempati berbagai posisi.

“Beda di Australia, dari direktur sampai operator sudah ada perempuan, jadi kalau kita ke tambang, loader atau muatan besar dikendarai oleh perempuan, di Indonesia kita belum punya, tapi kita sudah punya 1 mekanik perempuan. di Grup Delta Dunia. “Rasanya seperti sebuah pencapaian,” jelas Diana.

Diana dari Delta Dunia Group sendiri mengatakan bahwa keberagaman, kesetaraan, dan inklusi adalah fondasi yang memperkuat bisnis dan mendorong kesuksesan.

Dengan 50% karyawan perempuan berada di level manajemen dan 33% perempuan berada di dewan direksi.

Diana menambahkan, ada sejumlah faktor yang menyebabkan partisipasi perempuan di industri pertambangan masih belum setinggi di Australia, seperti pekerjaan jarak jauh dan jam kerja.

“Dibandingkan dengan Australia, lokasi tambang biasanya lebih dekat ke perkotaan, sekitar 2 hingga 4 jam. Sedangkan dibandingkan Indonesia, jarak tempuh ke tambang mencapai 10 jam,” jelas Diana.

Selain itu, Diana menjelaskan bahwa Australia memiliki aturan kesetaraan yang lebih progresif sehingga hal ini turut mendorong industri pertambangan di Australia. Meski demikian, Diana yakin partisipasi perempuan di industri pertambangan Indonesia akan terus meningkat. Ia yakin masih banyak talenta perempuan di Indonesia yang mumpuni di bidang tersebut.

Selain itu, jam kerja dan jadwal kerja atau work roster juga menjadi faktor mengapa partisipasi perempuan dalam industri pertambangan di Indonesia masih rendah. Dibandingkan dengan Australia, terdapat daftar yang dirancang khusus untuk perempuan sehingga perempuan bisa mendapatkan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga muda yang bekerja di pertambangan.

“Di Australia mereka punya kecocokan bahkan ada daftar tersendiri untuk perempuan, jadi daftar itu dimulai saat jam sekolah dimulai, daftar itu berakhir saat jam sekolah akan segera berakhir. Agar mereka bisa menjaga anak-anaknya. Mereka juga bisa menjemput anaknya dari sekolah karena lokasi tambang tidak jauh,” pungkas Diana.

Diana berharap partisipasi perempuan dalam industri pertambangan di Indonesia akan terus meningkat, karena ia yakin industri pertambangan adalah pekerjaan untuk semua orang.

  

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D