BANDUNG – Debat bahasa Inggris saat ini menjadi salah satu keterampilan kognitif yang sudah menjadi kebutuhan di kalangan siswa sekolah menengah atas (SMA) di Indonesia.
Berangkat dari hal tersebut, saat ini telah lahir sebuah organisasi komunitas bernama Debate for Everyone (DFE) yang bertujuan untuk mempopulerkan dan meningkatkan kemampuan debat bahasa Inggris di Indonesia khususnya di kalangan siswa SMA agar memiliki kompetensi untuk memasuki dunia global.
Hal lain yang mendorong lahirnya DFE adalah kenyataan bahwa kegiatan debat bahasa Inggris saat ini mempunyai agenda rutin di NSDC (National School Debating Championship) dan WSDC (World School Debating Championship). Keduanya merupakan peluang untuk melatih dan membentuk pemikiran kritis dan analitis yang efektif di kalangan siswa.
Terbentuknya DFE juga didasari oleh kesadaran akan banyaknya manfaat yang diperoleh mahasiswa dari kegiatan debat bahasa Inggris, yang cikal bakalnya tumbuh di Indonesia pada tahun 1997 dan menjadi kegiatan resmi di bawah Kementerian Pendidikan pada tahun 2010 dengan nama NSDC.
“Kami membentuk DFE karena kami merasakan sendiri manfaat yang diperoleh dari kegiatan debat di Inggris,” kata Valerine Hillary Wijono, salah satu pendiri DFE di Bandung dalam keterangan resminya, Sabtu (20/4/2024).
Menurut Valerine yang memperkuat Tim Jabar hingga mampu meraih juara kedua NSDC 2023, ide pembentukan DFE didukung oleh beberapa pendebat, termasuk Joshua Aurelius Waluyo, mahasiswa Bina Bangsa Malang yang menjadi NSDC 2023. Tim, dan Morgan Hidayat, siswa Sekolah Bina Bangsa Malang yang masih aktif berkompetisi di NSDC pada tahun 2024.
“Yang tidak bisa diabaikan adalah dukungan orang tua, pihak sekolah, para pelatih yang memimpin kami dan Konferensi Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris,” imbuhnya.
Morgan Hidayat (kiri), Joshua Aurelius Waluyo dan Valerine Hillary Wijono
Pada Sabtu (20/4/2024), tiga pemula DFE yakni Valerine, Joshua dan Morgan tampil sebagai presenter pada acara bertajuk “Sharing NSDC: A Debate for All” yang digelar di Auditorium Sekolah Mandiri (BIS) Bandung.
Dalam acara yang didukung oleh BIS, MGMP (Konferensi Guru Mata Pelajaran) Bahasa Inggris Kota Bandung dan orang tua siswa BIS, ketiganya memaparkan pengalaman dan perjalanannya dalam mengikuti kegiatan debat Bahasa Inggris kepada siswa sekolah yang hadir.