0 0
Read Time:3 Minute, 32 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Sekelompok peretas kembali “menindas” perusahaan teknologi, dan kali ini korbannya adalah Acer, produsen komputer dan elektronik asal Taiwan. Namun, karyawan Acer di Filipina terkena dampaknya.

Terkait dengan itu, Acer Filipina telah mengonfirmasi bahwa data karyawannya memang dicuri dalam serangan terhadap vendor pihak ketiga yang mengelola data keterlibatan karyawan perusahaan, setelah aktor jahat merilis informasi di forum peretasan.

Aktor jahat yang sebelumnya dikenal sebagai “ph1ns” memposting tautan ke forum peretas untuk mengunduh gratis database curian yang berisi informasi karyawan Acer.

Peretas mengatakan kepada BleepingComputer bahwa tidak ada ransomware atau enkripsi dan itu hanya serangan pencurian data.

Mereka kemudian menegaskan bahwa mereka tidak mencoba mengambil alih perusahaan. Mereka juga memberikan bukti penghapusan data di server yang diretas sebelum aksesnya hilang.

Tim BleepingComputer menghubungi Acer untuk memverifikasi kebenaran klaim pelaku ancaman, dan juru bicara Acer mengklarifikasi bahwa data tersebut adalah milik mereka, namun tidak diambil langsung dari sistem perusahaan.

“Kami menyadari bahwa salah satu pemasok eksternal kami di Filipina mengalami pelanggaran data yang mengakibatkan pencurian sejumlah besar data karyawan,” kata juru bicara Acer seperti dikutip BleepingComputer, Kamis (14/3/2024). .

“Kami bekerja sama dengan pelanggan, pakar keamanan siber, dan lembaga penegak hukum. Kami ingin mengumumkan bahwa tidak ada data pelanggan yang terpengaruh dan tidak ada bukti pelanggaran sistem Acer,” ujarnya.

Acer Filipina kemudian mengeluarkan pernyataan publik mengenai aktor ‘X’, memberikan jaminan serupa tentang keamanan data pelanggan dan mengatakan bahwa sistemnya aman.

Pembuat perangkat lunak juga telah memberi tahu Komisi Privasi Nasional (NPC) dan Pusat Investigasi dan Koordinasi Kejahatan Dunia Maya (CICC) di Filipina, yang sedang menyelidiki insiden tersebut.

Acer mengalami beberapa masalah keamanan dalam beberapa tahun terakhir. Pada bulan Februari 2023, peretas membobol server perusahaan yang menyimpan manual teknis, perangkat keras, image BIOS, dan kunci produk digital pengganti (RDPC).

Pada Oktober 2021, Acer mengakui bahwa layanan purna jualnya dibobol di India dan jutaan catatan berisi data pelanggan dicuri.

Terakhir, pada bulan Maret 2021, sebuah produsen perangkat lunak dilanda serangan ransomware REvil yang memecahkan rekor dan menuntut uang tebusan sebesar $50 juta (sekitar Rp780 miliar).

Fasilitas manufaktur Acer di Indonesia telah beroperasi di Indonesia selama 12 tahun sejak Januari 2012 di bawah payung Acer Manufacturing Indonesia (AMI).

Fasilitas manufaktur ini berupaya menghasilkan produk laptop berstandar internasional baik untuk pasar domestik maupun ekspor.

Berbagai jenis produk yang diproduksi AMI antara lain laptop, komputer desktop, komputer all-in-one, komputer mini, proyektor, monitor dan monitor. AMI juga berencana meluncurkan lini produk baru untuk mendukung kantor pintar dan pendidikan interaktif melalui panel datar (IFP).

AMI juga menyatakan komitmennya untuk mengembangkan bakat lokal, menggunakan sumber daya lokal dan transfer teknologi. COO Acer Indonesia Leny Ng mengatakan, selama 12 tahun, Acer berkomitmen menghadirkan produk-produk inovatif yang dapat diterima konsumen.

“Berfokus pada peningkatan kualitas produk secara berkelanjutan, AMI menawarkan produk produksi lokal yang memenuhi standar internasional sehingga dapat memenuhi kebutuhan teknologi pasar Indonesia dan ekspor,” kata Leny, Minggu (28/1/2024).

Acer juga aktif mendukung industri tanah air melalui Acer Manufacturing Indonesia (AMI) dan menggalakkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) laptop.

Saat ini Acer mendapat BMP dan TKDN dengan nilai lebih dari 40 persen untuk berbagai produknya. Misalnya, Chromebook Acer dengan TKDN telah mencatatkan 41 persen.

Kemudian laptop Windows Acer TravelMate P414 dengan TKDN mencapai 43,88 persen, desktop Acer Veriton M dengan konten TKDN mencapai 43,50 persen, dan mini computer dengan kontribusi TKDN mencapai 41,45 persen.

Untuk menjamin mutu produk yang dihasilkan, AMI juga menerapkan sertifikasi ISO 9001:2015 untuk mutu dan peningkatan kualitas. Jadi, jangan lupakan ISO 14001:2015 untuk Sistem Manajemen Lingkungan dan ISO 45001:2018 untuk Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

Dengan semua sertifikat tersebut, AMI menjamin produksinya memenuhi standar nasional dan internasional.

Berbagai sertifikasi yang dimilikinya menjadikan Acer salah satu perusahaan ICT terkemuka dalam hal inovasi dan kontribusi terhadap penelitian dan pengembangan produk TI.

Saat ini menguasai lebih dari 50 persen pangsa pasar nasional. Acer juga menjadi pemimpin pasar laptop dan TKDN di kalangan instansi pemerintah.

Acer mengklaim perusahaannya mendukung perlindungan lingkungan. Hal ini dilakukan dengan memasukkan material ramah lingkungan berupa plastik laut ke dalam berbagai aksesoris notebook yang diproduksi oleh AMI.

Kemasan seluruh produk yang diproduksi AMI juga menggunakan bahan daur ulang agar tahan lama.

Dari sisi ketenagakerjaan, AMI juga membantu mengembangkan potensi generasi muda melalui pelatihan dan pengembangan, serta berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D