0 0
Read Time:1 Minute, 12 Second

JAKARTA – Kementerian Perhubungan (KEMENHUB) mendapat pinjaman sebesar $1,8 miliar dari Bank Dunia. Kementerian Perhubungan berencana menggunakan dana tersebut untuk membangun jaringan transportasi di dua kota, Medan dan Bandung

Menteri Perhubungan Budi Kariya Sumadi mengatakan di Medan, Kementerian Perhubungan akan membangun depo tempat pemberhentian bus terakhir. Selain itu, dana Bank Dunia akan digunakan untuk membangun jalan Bus Rapid Transit (BRT) serta pejalan kaki dan halte di Kota Medan.

Dana Rp 1,8 triliun bukan hanya untuk penyimpanan, penyimpanannya hanya Rp 300 miliar. Perbaikan dilakukan untuk jalan BRT Medan yang panjangnya sekitar 10 km, singkatnya keselamatan pejalan kaki, rambu, stasiun mobil, dan lain-lain, Bisa dibilang ini percontohan,” kata Menhub dalam keterangan resminya, Sabtu (29/6/2024).

Menteri Perhubungan mengatakan depo tersebut akan dilengkapi dengan Stasiun Pengisian Mobil Umum (SPKLU). Hal ini sejalan dengan rencana Pemko Medan yang akan mengambil alih BRT dari pemerintah pusat pada 17 Agustus 2024 dan mengubah BRT menjadi kendaraan listrik.

Kemenpar membuka peluang bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk melakukan kolaborasi pendanaan secara kreatif dengan memanfaatkan lahan yang masih tersedia di Terminal Amplus. “Bisa dibangun hotel, perkantoran, rumah sakit, jadi lahan milik pemerintah melalui Kemenhub sangat produktif,” ujarnya.

Wali Kota Medan Bobby Nasution yang turut hadir dalam kunjungan tersebut menyatakan komitmennya untuk mendukung proyek tingkat nasional di Kota Medan. “Tanahnya kita berikan dari Pemko Medan, kemudian mulai tanggal 17 Agustus bisa juga dihadiahkan kepada masyarakat Medan yang menggunakan angkutan umum. Nanti kalau bisa semua menggunakan mobil listrik,” ujarnya. . .

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D