JAKARTA – Pemanasan danau dengan laju yang belum pernah terjadi sebelumnya menjadi permasalahan yang mengkhawatirkan. Keindahan danau yang tenteram, bak piknik di tepi danau berkabut, kini terancam serius.
Seperti dilansir Science Alert, penelitian terbaru yang dilakukan oleh tim ahli ekologi dan pemodel iklim dari seluruh dunia mengungkap kebenaran ilmiah di balik kekhawatiran ini.
Lei Huang, peneliti utama penelitian ini, menyelesaikan studi pascadoktoralnya di IBS Center for Climate Physics, Busan, Korea Selatan, dan saat ini berbasis di Capital Normal University, Beijing, Tiongkok.
Pemanasan global menjadi penyebab utama fenomena ini. Meningkatnya emisi gas rumah kaca memerangkap panas di atmosfer, menyebabkan suhu global meningkat. Dampaknya pun tidak luput dari danau-danau di dunia.
Dampak pemanasan danau sangat luas dan kompleks. Berikut beberapa di antaranya:
Meningkatnya suhu air dapat menyebabkan stres dan penyakit pada ikan serta menyebabkan kematian massal.
Komposisi spesies di danau, termasuk plankton dan tumbuhan air, akan berubah drastis. Hal ini dapat mempengaruhi rantai makanan dan keseimbangan ekologi.
Pertumbuhan alga berbahaya: Kondisi hangat dan kaya nutrisi mendorong pertumbuhan alga beracun, yang dapat berbahaya bagi manusia dan hewan.
Menipisnya permukaan air danau akibat tingginya laju penguapan dapat menghilangkan habitat penting berbagai spesies flora dan fauna.
Penguapan yang berlebihan meningkatkan jumlah garam dan kontaminan dalam air danau, sehingga tidak cocok untuk berbagai keperluan, termasuk irigasi dan air minum.
Masa depan danau di dunia ada di tangan kita. Dengan memahami dan bersikap proaktif terhadap ancaman yang kita hadapi; Kita dapat bekerja sama untuk melindungi kekayaan alam yang indah dan rapuh ini untuk generasi mendatang.