dianrakyat.co.id, Jakarta – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (KLHK) mengumumkan peraih Penghargaan Kalpataru 2024 dalam empat kategori: Pelopor, Pengabdi, Penyelamat, dan Pembina. Tiga nominasi berasal dari DKI Jakarta, dua diantaranya berasal dari Pemerintah Kepulauan Seribu .
Ada dua nominasi Kalpataru Award 2024 DKI Jakarta yang berkedudukan di Wilayah Administrasi Kepulauan Seribu, pada kategori Pengabdi dan Juru Selamat.
“Dua orang telah disebutkan, yaitu Saini yang bekerja di Kecamatan Jakarta Utara dan Gulkarmat Kepulauan Seribu, dan Mahariah yang bekerja sebagai guru di Pulau Panggang,” jelas Kepala Bidang Pengabdian Masyarakat Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu. Riza. Lestari Ningsih di Jakarta, dikutip dari Antara pada 30 Maret 2024.
Dikatakannya, Saini dinyatakan sebagai penerima Kalpataru kategori Hamba dan Mahariah masuk dalam kategori Juru Selamat. Riza Lestari mengatakan Saini merupakan penggiat konservasi karang dan mangrove di Pulau Kelap sejak tahun 2007. Ia pernah bekerja sebagai Environmentalist ekosistem perairan dan pemandu wisata.
Sedangkan Mahariah memiliki Green Literacy House, sebuah organisasi yang bergerak di bidang pengelolaan sampah plastik di Pulau Pangkang dan Pramuka. Ia juga memelopori gerakan Pulau Ku Zero Waste dengan menanam hutan mangrove seluas 8 hektar.
Mahariah juga menjadi guru harian di MIN 17 Kampus B Pulau Pangkang. Berkat kegiatan tersebut, Kepulauan Seribu berhasil meraih Penghargaan Iklim 2021 dan dinobatkan sebagai Master Iklim.
Selain itu, Wija To Cerekang Pejuang Muda (PM-WTC), komunitas pemuda di Desa Cerekang, Desa Manurung, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel), juga masuk dalam daftar nominasi Penghargaan Kalpataru Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
PM-WTC, komunitas yang didirikan pada 22 Februari 2016 dan didaftarkan oleh Kesbangpol dan Kemenjumham Group, termasuk dalam kategori tersebut. ‘Menyelamatkan lingkungan’ Andi Makkaraka, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Luwu Timur, mengatakan organisasi PM-WTC didirikan karena keprihatinan lembaga adat terhadap alih fungsi lahan dan pencurian kayu secara massal.
Kegiatan yang dilakukan antara lain patroli keamanan di kawasan tersebut. menanam pohon Konservasi keanekaragaman hayati di sekitarnya Kawasan hutan adat Cerekang dan pembersihan sungai Cerekang
Berikut daftar nominasi Kalpataru Award 2024 yang dimuat di situs resmi KLHK pada Jumat (24/5/2024).
Kategori pionir
1. Adolof Olof Vonameseba – Papua Barat
2. Nisya Sa’adah – Jawa Barat
3. Suriri – Jawa Tengah
4. Infirmus Abi – Nusa Tenggara Timur
5. Vibi Nugraha – Sumatera Utara
6. Dr. Komang Anik Sugiani, M.Ed
7. Slamet – Jawa Timur
Jenis layanan
1. Taufik Ismail – Kalimantan Timur
2.Saini – DKI Jakarta
3. Idi Banthara, S.Hut.T, M.Si – Lampung
Kategori penyelamatan
1. Kelompok Tani Hutan Wana Paksi – Daerah Istimewa Yogyakarta
2. Kelompok Sadar Wisata Bekultur Bekayuh Baumbai – Kalimantan Timur
3. Kelompok Konservasi Penyu “Komunitas Pelestarian Penyu” Nipah-Nusa Tenggara Barat
4. Masyarakat Hukum Adat Punan Batu Benau Sajau (MHA) – Kalimantan Utara
5. Rumah Literasi Hijau – DKI Jakarta
6. Wija Kepada Pejuang Muda Cerekeng (PM-WTC) – Sulawesi Selatan
Kategori pembinaan
1. Febri Sugana – Sumatera Barat
2. Dindin Komaruddin – DKI Jakarta
3. Denok Marty Astuti, S.E – Jawa Tengah
4. Misrani – Kalimantan Selatan
5. Rukmini Paata Toheke – Sulawesi Tengah
Persyaratan penerima penghargaan Kalpataru adalah Warga Negara Indonesia (WNI) dan telah direkomendasikan oleh pihak lain. Ketika direkomendasikan Mereka tidak memiliki status due process yang meragukan (SKCK terlampir) dan telah beroperasi minimal lima tahun berturut-turut.
Persyaratan khusus bagi penerima minimal tiga kategori bantuan lingkungan hidup dan bertempat tinggal di lokasi yang sama. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan membuka empat kategori bagi penerima Penghargaan Kalpataru: Pelopor Lingkungan (Perorangan, Non Pemerintah/.ASN/ Pejabat), Petugas Lingkungan. (Perorangan Pekerja Lapangan/PNS/ASN) Penyelamat Lingkungan (kelompok/lembaga/komunitas) dan pencipta lingkungan hidup (individu/orang dalam masyarakat bukan pejabat pemerintah)
Lengkapi formulir penawaran bagi penerima Kalpataru 2024 melalui laman bit.ly/kalpataru2024. Batas waktu penyerahan dokumen proposal adalah tanggal 20 Februari. Penghargaan Kalpataru merupakan penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia kepada individu atau organisasi yang telah memberikan kontribusi signifikan dalam menginisiasi, mengabdi, melestarikan dan mendorong perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. lingkungan
Penghargaan tersebut diprakarsai oleh mantan Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim sebagai tanda terima kasih dan pengakuan atas upaya dan kontribusi penerimanya.
Pada tahun 2023, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan memberikan Penghargaan Kalpataru kepada 10 individu dan 1 kelompok aktivis lingkungan hidup. Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (MenLHK), secara langsung menyerahkan penghargaan tersebut kepada beberapa orang terpilih di Manggala Wanabakti Jakarta pada Senin. , 5 Juni 2023
Penerima penghargaan perintis adalah Muhammad Ikhwan Um dari Sulawesi Selatan; Misman, Kalimantan Timur; dan Asep Hidayat Mustopa, Jawa Barat; dan Dani Arvantan dari DKI Jakarta. Selain itu, penerima penghargaan Kategori Penyelamat antara lain Perkumpulan Pengelola Hutan Adat Dayak Abay Sembuak dari Kalimantan Utara; Yayasan Ulin, Kalimantan Timur; dan LPHK Damaran Baru, Aceh.
Dari kategori layanan Penghargaan ini diberikan kepada Arsyad dari Nusa Tenggara Timur (NTT), sedangkan kategori Coaching diberikan kepada Petronela Merauje (Papua) dan Dr. Inframerah Nugroho Widiasmadi, M.Eg (Jawa Tengah).
Terakhir, H. Awam (Jawa Barat) memberikan penghargaan khusus untuk pengembangan jaringan ekowisata. lingkungan hidup harus dilakukan dengan pedoman dan prosedur konstitusi.