0 0
Read Time:2 Minute, 8 Second

dianrakyat.co.id, Center for Strategic Development Initiatives Indonesia (CISDI) Jakarta menyebut dalam perdebatan belakangan ini, ketiga calon presiden (kandidat) tidak menyentuh akar permasalahan kesehatan Indonesia yang bersifat sistemik dan struktural.

Pendiri CISDI Dyah Satyani Saminarsih mengatakan Anies Baswedani, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranovo dalam debat capres masih fokus pada isu kesehatan yang dangkal. Padahal permasalahan kesehatan merupakan permasalahan yang kompleks. Hal ini memerlukan solusi yang bersifat kebijakan dan bukan hanya metode medis, seperti menambah jumlah dokter.

Diah mengapresiasi upaya preventif yang dibicarakan ketiga calon presiden tersebut. Namun upaya pencegahannya masih sebatas pendekatan individual.

Padahal, negara bertanggung jawab menyediakan, menciptakan lingkungan yang kondusif, dan mendorong masyarakat agar tetap menerapkan pola hidup sehat, kata Diah dalam konferensi pers soal debat terakhir calon presiden “tanpa”. Hal ini sepenuhnya dibahas dalam masalah perawatan kesehatan.

Sayangnya, pembatasan akses terhadap tembakau tidak disebutkan

Dyah mengatakan, perdebatan kemarin seharusnya mengenai kebijakan yang membantu masyarakat hidup lebih sehat. termasuk isu pembatasan akses terhadap tembakau. Sayangnya, tidak akan ada pembahasan mengenai hal ini pada Minggu malam, 4 Februari.

Akses terhadap tembakau, yang tidak disebutkan kemarin, lebih mudah, kata Diah mengutip Antara.

Terkait isu kesehatan perempuan, Diah juga menilai pemerintahan ke depan perlu ada kebijakan. Harus ada kebijakan kesehatan yang mendengarkan kebutuhan perempuan untuk mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas.

“Perempuan mengalami banyak kesulitan dalam komunitas dan populasi dalam kehidupannya, dan hal ini memerlukan interaksi yang mereka hadapi, yang harus menjadi bagian dari kebijakan kesehatan yang mendengarkan kebutuhan perempuan agar dapat menerima layanan kesehatan yang berkualitas. Perempuan di sini termasuk orang dewasa.” Perempuan,” kata Dia.

Ia juga berharap kebijakan tersebut diambil dengan partisipasi masyarakat sipil, media, dan akademisi. sehingga kebijakan yang diambil dapat didasarkan pada keahlian dan bukti ilmiah.

Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Mohamed Adhib mengatakan, pembahasan isu kesehatan dalam debat calon presiden baru-baru ini masih belum mendalam dan belum bisa dijelaskan. Namun, ia memahami hal itu karena keterbatasan waktu dan ditambah dengan topik lain yang diangkat dalam debat semalam.

Namun, menurutnya, banyak pernyataan calon presiden yang tidak menjawab pertanyaan soal kesehatan.

“Beberapa pengumuman tidak mengatasi masalah kesehatan utama,” katanya.

Adhib mengatakan, pembuatan program harus diawali dengan identifikasi permasalahan kesehatan. Menurut Adhib, hal itu terlihat dari program-program yang dibawakan oleh calon presiden nomor satu Anies Basvedani dan calon presiden nomor tiga Ganjar Pranovo.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Anies dan Pak Ganjari yang membawakan aspek need assesment. Kemudian, keduanya berbicara tentang upaya promosi dan pencegahan. Kepedulian terhadap pemangku kepentingan kesehatan,” kata Adhib.

Sedangkan calon presiden nomor urut dua, Prabowo, lebih fokus ke hilir. Seperti membangun rumah sakit, menyuplai dokter, menyekolahkan dokter.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D