0 0
Read Time:4 Minute, 51 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mengumumkan laporan keuangan tahun 2023 yang menunjukkan peningkatan pendapatan namun laba sedikit menurun.

Penjualan dan pendapatan usaha PT Ciputra Development Tbk pada 2023 sebesar 9,24 triliun, berdasarkan laporan keuangan yang masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (11/4/2024). Penjualan dan pendapatan meningkat 1,29% dibandingkan tahun lalu. Rp 9,12 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Beban pokok penjualan dan beban langsung meningkat 2,7% menjadi Rp4,68 triliun dari Rp4,55 triliun pada tahun anggaran sebelumnya. Oleh karena itu, pendapatan kotor perseroan turun 0,18% menjadi Rp 4,55 triliun pada tahun 2023. Jumlahnya adalah Rp 4,56 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

PT Ciputra Development Tbk memperkirakan kenaikan beban umum dan administrasi sebesar 9,57% menjadi Rp 1,37 triliun pada tahun 2023 dan Rp 1,25 triliun pada tahun 2022. Beban penjualan meningkat 1,69% dari Rp383,16 miliar pada tahun 2022 menjadi Rp389,66 miliar pada tahun 2023. Pendapatan lain-lain meningkat dari 135,89 miliar pada tahun 2022 menjadi 159,99 miliar pada tahun 2023.

Oleh karena itu, laba usaha perseroan pada tahun 2023 turun 3,63% menjadi Rp 2,95 triliun dibandingkan tahun lalu sebesar 3,06 triliun.

PT Ciputra Development Tbk membukukan penurunan laba bersih pemegang saham sebesar 0,87% menjadi Rp 1,84 triliun pada tahun 2023. Pada periode yang sama tahun lalu, laba perseroan tercatat sebesar Rp 1,86 triliun. Pada saat yang sama, pendapatan tahunan diperkirakan turun 4,64% menjadi 1,90 triliun pada tahun 2023 dan 2 triliun pada tahun 2022.

Oleh karena itu, dividen dasar sebesar Rp 100 per saham dibukukan pada tahun 2023. Modal perseroan meningkat 7,6% mencapai USD 22,62 triliun pada tahun 2023 dibandingkan Rp 21,01 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Utang meningkat 2,24% menjadi Rp 21,49 triliun pada tahun 2023 dan Rp 21,01 triliun pada tahun 2022. Aset perseroan meningkat menjadi Rp44,11 triliun pada 2023, dari Rp42,03 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Perusahaan akan mengantongi uang tunai dan setara Rp 10,6 triliun pada tahun 2024.

Saham PT Ciputra Development Tbk turun 4,69% ke Rp 1.220 per saham pada penutupan perdagangan Jumat 5 April 2024. Harga saham CTRA terhenti di Rp 1.280 per saham.

Sebelumnya diberitakan, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) meraih rekor sepanjang masa dengan mencatatkan penjualan atau marketing sales tertinggi tahun 2023 senilai Rp 10,2 triliun. 

Ciputra Aditya Development Investor Relations Ciputra Sastravinata mengatakan pendapatan meningkat 24 persen year-on-year dan mencapai 105 persen dari target pra-penjualan sebesar Rp 9,8 triliun. 

Dalam keterangan resminya, Senin (15/1/2024): “Pencapaian ini terutama disebabkan oleh keberhasilan pelaksanaan portofolio kami yang beragam, termasuk proyek residensial dan komersial besar di lokasi strategis di seluruh negeri.” 

Perusahaan akan menggunakan ekuitas merek Ciputra untuk memperkuat posisi pasarnya, mendorong pertumbuhan dan menarik peluang kemitraan, katanya.

Pada kuartal IV-2023, Ciputra semakin memperluas portofolionya dengan menambah dua proyek baru dan satu cluster baru, dari 1.241 unit menjadi penjualan Rp 1,5 triliun dengan tingkat okupansi 67%.  

Dia berkata: “Program insentif PPN, yang akan diterapkan kembali mulai November 2023, akan berkontribusi pada penjualan pemasaran sebesar $769 miliar dan akan mendukung pertumbuhan lebih lanjut.

Selain itu, ia mengatakan suku bunga KPR akan tetap stabil hingga tahun 2023 dan KPR (pinjaman ekuitas rumah/QPR) akan tetap menjadi metode pembayaran utama bagi nasabah. Kontribusi CPR sebesar 63% terhadap marketing sales.

Selain itu, sektor perumahan berbasis lahan masih menyumbang porsi yang signifikan terhadap 80% pangsa pra-penjualan Ciputra dan 26% pertumbuhan tahun-ke-tahun. 

 

Pertumbuhan ini didorong oleh keberhasilan peluncuran tiga proyek residensial baru, serta klaster baru di kota-kota mandiri, memperkuat Ciputra di segmen residensial.

Sementara itu, segmen bahan makanan menyumbang porsi pra-penjualan terbesar kedua, yaitu sebesar 17 persen, naik dari 27 persen pada tahun lalu.

Kesuksesan tersebut diraih bersama CitraGarden La Vallee di Serpong, CitraLand One Arcade di Surabaya, CitraLand City Losari C-Walk di Makassar, dan CitraGarden City Garden di Jakarta. Ia mengatakan, hal ini menunjukkan pertumbuhan year-on-year sebesar 94% yang sebagian besar berasal dari Ciputra World Surabaya dan Ciputra World 2 Jakarta, sedangkan sektor apartemen mengalami penurunan sebesar 36% dibandingkan tahun lalu. 

Diberitakan sebelumnya, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) menilai bisnis properti tidak akan terganggu meski ada kesibukan di tahun pemilu 2024.

Harun Hajdi, Direktur Pengembangan Siputra, mengatakan sepanjang tahun pemilu, tidak ada gangguan pasar besar yang dapat menghambat pertumbuhan bisnis real estate CTRA.

Kepada dianrakyat.co.id, Selasa (26/12/26), Aaron mengatakan, “Kecuali ada pemberontakan, pandemi, atau hal lain yang mengurangi rasa aman. Properti adalah barang yang mahal, jadi rasa aman adalah faktor yang besar. . 

Sementara itu, insentif pemerintah berupa insentif pajak pertambahan nilai (PPN) yang menampung hingga Rp 5 miliar akan mendongkrak penjualan CTRA. Alhasil, pembeli properti di bawah 5 miliar riyal tidak perlu membayar pajak pertambahan nilai. 

“DTP PPN pasti akan membantu penjualan, khususnya penjualan saham dan unit, dalam jangka waktu yang ditentukan PMK,” ujarnya. 

Lanjutnya, sejauh ini CTRA memiliki beberapa proyek besar di Jabudtabak, Surabaya, Medan dan Makassad. Namun, setiap kota memiliki lebih dari satu proyek.

 

 

 

Misalnya Jabodetabek punya CitraRaya Tangerang, CitraGarden Jakarta, CitraGran Cibubur, CitraLand Cibubur, CitraIndah City Jonggol, CitraGarden Serpong, CitraCity Sentul. Lalu di Surabaya ada CitraLand Surabaya, CitraLand Kedamean, CitraGarden Sidoarjo, CitraHarmoni Sidoarjo dan lain-lain.

Mengingat banyaknya proyek, Ciputra Development optimis pencapaian pra-penjualan dapat mencapai target pada akhir tahun 2023. Dengan demikian, CTRA menargetkan penjualan sekitar Rp 9,8 triliun pada akhir tahun 2023.

“Setelah Desember ternyata tujuan CTRA hilang,” ujarnya. 

Sayangnya, dia belum bisa membeberkan target masa depannya di tahun 2024. Pasalnya, target tersebut baru bisa dipastikan pada Maret tahun depan.

Ciputra Development berhasil mencatatkan laba bersih sebesar 6,58 triliun pada kuartal III 2023. Pada periode tersebut, CTRA mencatatkan laba bersih sebesar 1,18 triliun. 

 

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D