JAKARTA – Kaos bergambar Donald Trump mengacungkan tinju ke udara usai ditembak beredar di platform e-commerce China. T-shirt yang menampilkan gambar Trump terjual habis dalam beberapa jam setelah penembakan dan tersedia di situs e-commerce populer seperti Taobao dan JD.com.
Selanjutnya, otoritas Tiongkok segera menghapus kaos bergambar Trump dari peredaran. Tidak jelas mengapa akun penjual itu dihapus, namun internet di Tiongkok dikontrol ketat oleh pemerintah. Jika konten dianggap “sensitif”, masing-masing pihak akan menghapusnya secara berkala
Upaya pembunuhan mantan Presiden AS Donald Trump saat berkampanye di Pennsylvania pada Sabtu pekan lalu dikabarkan memicu diskusi luas di dunia maya. Bahkan tagar ‘Menembak melawan Trump’ dan hal terkait menjadi viral di platform Weibo – Twitter Tiongkok –.
Pengecer Tiongkok segera merespons, dengan batch pertama kaos dicetak dan dijual secara online kurang dari tiga jam setelah penembakan. Tangkapan layar dari Taobao, salah satu situs e-commerce terbesar di China, memperlihatkan sebuah kaos bergambar Trump dengan latar belakang bendera AS dijual seharga 39 yuan atau US$9 atau setara Rp 144.663. Nilai tukar dari USD ke Rp 16.073).
Seorang penjual Taobao berusia 25 tahun mengatakan kepada South China Morning Post bahwa dia menerima lebih dari 2.000 pesanan kaos bergambar Trump hanya tiga jam setelah menjualnya. Kebanyakan berasal dari Tiongkok dan Amerika Serikat.
Trump telah menjadi sumber perhatian online di Tiongkok selama bertahun-tahun, baik karena alasan positif maupun negatif. Perang dagang dengan Beijing yang dipimpin oleh Trump di AS telah membuat marah pemerintah dan banyak warga Tiongkok.
Meski demikian, ada pula yang mendukung Trump, termasuk sekelompok imigran China di AS yang menerjemahkan seluruh tweet Trump melalui akun X @Trump_Chinese. Dimulai pada September 2018, akun ini telah mengumpulkan lebih dari 344 ribu pengikut selama bertahun-tahun.
Trump juga memiliki lelucon online populer dengan terjemahan bahasa Mandarin – Nam Chuan. Ia sering disebut sebagai Chuan Jianguo, yang diterjemahkan sebagai “Trump – Pembangun Bangsa Kita”. Ungkapan tersebut dimaksudkan untuk mengejek apa yang mereka lihat sebagai peran Tiongkok dalam membantu negara tersebut menjadi negara adidaya.