dianrakyat.co.id, Jakarta – Italia dan Spanyol mendukung tarif Uni Eropa (UE) terhadap impor kendaraan listrik buatan China. Hal ini diungkapkan sumber pemerintah sebelum batas waktu, Senin tengah malam (15/7/2024), bagi 27 anggota UE untuk mengambil sikap terhadap krisis tersebut.
Menurut Reuters, pemungutan suara tersebut belum final, namun dapat mengubah keputusan akhir Komisi Eropa, yang mengawasi kebijakan perdagangan negara tersebut.
Komisi Zona Biru telah mengenakan bea masuk sementara hingga 37,6 persen pada kendaraan listrik yang diimpor dari Tiongkok, sehingga meningkatkan ketegangan dengan Beijing.
Komisi UE saat ini sedang mencari pandangan pemerintah mengenai proposal konsultasi, yang diharapkan dapat dipertimbangkan ketika memutuskan apakah akan melanjutkan tindakan keras terhadap masalah perdagangan sejauh ini.
Komisi mengatakan pemungutan suara itu bersifat rahasia dan tidak akan mengungkapkan hasilnya.
Sumber pemerintah menyebutkan, pada Senin (15/7/2024) Italia memberikan suara mendukung dan Spanyol akan melakukan hal serupa melalui pengumuman tertulis.
Kini, Swedia berencana menarik diri, kata Menteri Perdagangan Johan Forsel kepada Reuters.
Jerman akan hengkang, tulis sumber tersebut, pada Jumat (12/7/2024). Selain itu, beberapa pemerintah Uni Eropa belum mengambil keputusan mengenai masalah ini.
Penjualan mobil berbahan bakar bensin dan diesel di Eropa akan berakhir pada tahun 2035. Hasilnya adalah kebijakan yang diputuskan tahun lalu tentang keberlanjutan mesin pembakaran internal (ICE) di Benua Biru.
Dilaporkan oleh Carscoops, kini sekelompok parlemen Eropa yang kuat ingin membatalkan undang-undang yang dapat mempertahankan pasar mobil berbahan bakar bensin.
Partai Rakyat Eropa (EPP) mendorong revisi peraturan untuk memungkinkan penggunaan bahan bakar nol emisi pada mobil dan mobil baru setelah tahun 2035.
Meskipun ada ketentuan yang dimasukkan di parlemen untuk mengizinkan biofuel dan bahan bakar sintetis, rancangan dokumen yang dihasilkan oleh EPP menyerukan agar undang-undang tersebut dibuka untuk memungkinkan teknologi mesin pembakaran.
Seperti diberitakan pada Maret 2023, Porsche dan BMW diketahui akan menggugat studi tersebut, dengan kedua perusahaan tersebut berinvestasi dalam teknologi bahan bakar sintetis bersama pembuat supercar Ferrari.