0 0
Read Time:1 Minute, 38 Second

JAKARTA. Tiga perempuan asal Amerika Serikat tertular HIV setelah prosedur kosmetik menggunakan jarum suntik. Bagaimana ceritanya?

Memiliki kulit yang sehat dan awet muda merupakan dambaan banyak wanita. Tak heran jika banyak orang yang rela mengikuti berbagai perawatan wajah demi mendapatkan kulit idamannya.

Namun jangan sampai keinginan tersebut membuat Anda gegabah dalam memilih klinik kosmetik untuk perawatan wajah. Karena bisa berbahaya bagi kesehatan kulit dan tubuh.

Menurut South China Morning Post, Selasa (30/4/2024), tiga wanita di Amerika Serikat tiba-tiba tertular HIV setelah dirawat dengan jarum suntik. Virus ini menyebar ke tiga wanita melalui jarum suntik bekas.

Awalnya ketiga wanita tersebut ingin melakukan Vampire Facial di spa. Namun ternyata situs tersebut belum memiliki izin resmi untuk prosedur penyuntikan.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menemukan bahwa ketiga pasien tersebut merupakan penularan virus dari manusia ke manusia yang paling banyak terdokumentasikan melalui layanan suntikan.

CDC mengatakan pihaknya meluncurkan penyelidikan pada tahun 2018 setelah Departemen Kesehatan New Mexico menerima tes HIV dari seorang wanita berusia 40-an. Pada saat itu, pasien melaporkan tidak ada penggunaan narkoba baru-baru ini, transfusi darah baru-baru ini, atau hubungan seksual baru-baru ini dengan orang lain selain pasangan seksualnya saat ini.

Namun, wanita tersebut melaporkan bahwa dia menjalani prosedur microneedling di sebuah spa di Albuquerque, New Mexico. Perawatan ini bertujuan untuk membuat kulit tampak lebih halus, kencang dan bervolume. Prosedur ini melibatkan pengambilan darah pasien, memisahkan plasma dan trombosit, dan menyuntikkan kembali campuran tersebut ke dalam kulit.

Perawatan ini melibatkan tusukan kecil di dahi, pipi, atau penyuntikan darah ke kulit menggunakan jarum. Prosedur ini dikenal sebagai “Vampire Facelift”.

Vampire facelift sangat populer di Hollywood, bahkan Kim Kardashian pun menjalani perawatan yang sama di kliniknya.

Namun, penelitian CDC menemukan bahwa 4 klien spa dan 1 mitra spa didiagnosis mengidap HIV “sangat” sama antara tahun 2018 dan 2023.

Oleh karena itu, spa ditutup pada bulan September 2018. Pemilik spa Maria Ramos de Ruiz dijatuhi hukuman tiga setengah tahun penjara pada Juni 2022.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D