0 0
Read Time:3 Minute, 11 Second

dianrakyat.co.id, JAKARTA – Dalam upaya mengurangi sampah plastik, Bank Mantri menyediakan beberapa kantor operasional Bank Mantri Reverse Vending Machine (RVM) atau mesin transfer untuk mendaur ulang sampah botol plastik.

Diluncurkan pada Desember 2023, fasilitas ini membantu melindungi ruang kantor yang dikelola Bank Mantri dari sampah plastik. Mesin RVM saat ini tersedia di 4 kantor Bank Mantri yaitu Centra Mantri, Plaza Mantri, Menara Mantri dan Mantri University Tan Mokot.

Menteri Alexandra Askandar, Deputy General Manager bank tersebut mengatakan mesin RVM dilengkapi dengan service view dan dapat digunakan secara fleksibel. Salah satu fitur tersebut adalah layar sentuh interaktif sehingga pengguna dapat dengan mudah memahami petunjuk penggunaan mesin.

“Mesin ini dapat digunakan oleh karyawan Bank Mantri Group maupun pengunjung kantor,” tulis Alexandra dalam keterangannya tertanggal 30/7/2024.

Langkah pertama dalam penggunaannya dimulai dengan memasukkan botol plastik bekas ke dalam mesin RVM. Segera mesin RVM akan mendeteksi jenis produk yang diproses. Setelah itu, mesin memberikan nilai tukar kepada penggunanya dalam bentuk poin kredit.

“Poin tersebut dapat ditukarkan dengan hadiah seperti voucher belanja atau kerajinan tangan dari botol plastik daur ulang,” kata Alexandra.

Hingga Juni 2024, RVM Bank Mantri telah melakukan 4.679 transaksi dan mengumpulkan 30.300 botol plastik seberat 566,7 kg. 473 orang berpartisipasi dalam transaksi ini dan mengirimkan total 1,6 juta poin.

Setiap 1 botol plastik yang ditukarkan melalui mesin RVM, donatur akan mendapatkan 2 reward berupa Plasticpay Points dan Livin’ Points. Sedangkan biaya penggantian 1 botol plastik sama dengan 56 Plasticpay dan 1 Livin’ Point.

Livin’ Points yang biasa dikenal dengan Livin’ Mantri Points merupakan program loyalitas nasabah Bank Mantri. Melalui skema ini, nasabah bisa mendapatkan poin berlipat ganda dari transaksi yang dilakukan melalui Bank Mantri.

Selain itu, botol plastik juga terbuat dari plastik polietilen tereftalat (PET), yang biasa ditemukan pada kemasan minuman soda, air minum kemasan, susu, jus, dan minuman olahraga. PET adalah jenis plastik dengan kode #1 di bagian bawah botol dan wadah.

Sampah plastik merupakan penyumbang utama emisi karbon, kata Alexandra. Fenomena ini dapat diatasi dengan bekerja sama dengan berbagai pihak. Bank Mantri telah melaksanakan kemitraan ini dengan menunjuk pihak ketiga untuk pengadaan dan pengelolaan mesin RVM.

“Tidak bisa dilakukan sendiri, tapi harus melibatkan banyak pihak, terutama anak perusahaan. Kami menilai RVM merupakan inovasi yang luar biasa dan harus didukung bersama,” kata Dharmavan.

Akuisisi RVM bekerja sama dengan PT Plasticpay Technology Recycling (Plasticpay) dan menunjukkan sikap dan dampak sosial yang positif. Misalnya, saat ini terdapat 480 keterlibatan masyarakat untuk mengubah perilaku pemilahan sampah botol plastik.

Selain itu, sampah botol plastik sebanyak 32.310 lembar setara dengan 604,35 kg botol plastik berhasil dikumpulkan dan material seluas 43,95 meter persegi didaur ulang. Selain itu, jejak karbon sebesar 3.199.482 gram CO2 berhasil dikurangi.

Ia menambahkan, pengelolaan sampah akan menjadi masalah besar jika pengumpulan, pemilahan, dan pengelolaan sampah tidak dilakukan secara efektif. Limbah yang tidak dikelola dengan baik berisiko mencemari lingkungan dan berdampak buruk terhadap kesehatan masyarakat.

Menurutnya, daur ulang sampah dalam operasional perusahaan menunjukkan komitmen menteri bank dalam menerapkan aspek berkelanjutan. Demikian pula, mesin RVM diyakini berperan penting dalam menciptakan lingkungan pengoperasian bebas asap rokok di masa depan.

“Menteri Bank Dunia mengetahui bahwa pengelolaan limbah yang efisien menciptakan lingkungan kerja yang positif dan mencerminkan nilai berkelanjutan bagi perusahaan dan masyarakat,” tambah Alexandra.

Mengutip data menteri bank, transaksi RVM akan menghemat 478,82 m2 lahan dan mengurangi jejak karbon setara dengan 3 juta gram CO2 hingga Juni 2024.

Langkah ini sejalan dengan target Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengenai peta jalan pengurangan limbah pabrik sebesar 30 persen pada tahun 2029. Hal ini termasuk mendukung Aksi Emisi Bersih yang dicanangkan oleh Bank Menteri pada tahun 2030 dan mendukung Visi Emisi Bersih Indonesia untuk tahun 2060 atau lebih awal. .

“Kami berharap RVM ini menjadi kolaborasi positif Bapak Menteri dan Menteri untuk mendorong masyarakat menerapkan gaya hidup ramah lingkungan dan mengurangi emisi karbon,” kata Alexandra.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D