0 0
Read Time:1 Minute, 12 Second

JAKARTA – Para arkeolog berhasil menemukan praktik penguburan unik di lokasi tiang gantungan dekat kota Quedlinburg, Saxony-Anhalt, Jerman. Salah satu jenazah yang ditemukan dibebani dengan batu di dadanya, diduga untuk mencegah mereka keluar dari kubur.

Kuburan ini ditemukan ketika tim menggali lokasi tiang gantungan, tempat para penjahat dieksekusi pada tahun 1660-an hingga awal abad ke-19.

“Ketakutan akan mayat yang muncul dari kuburan meningkat di Eropa antara abad ke-16 dan ke-18, sehingga berbagai tindakan diambil untuk mencegahnya,” kata Marita Genesis, arkeolog yang memimpin penggalian kepada Live Science, kepada Live Science.

Tim menduga jenazah yang termasuk dalam kategori ini adalah orang-orang yang meninggal dalam usia muda, atau meninggal mendadak, tanpa pengakuan atau pengampunan.

Upaya untuk mencegah jenazah keluar dari kubur, selain dengan menjatuhkan batu besar, sering dilakukan dengan menaburkan dupa, memasang salib kayu, mengikat anggota badan jenazah, atau menutupinya dengan semak-semak.

Dalam kasus ini, pria tersebut dimakamkan dalam posisi terlentang, dengan peti mati dan batu-batu besar diletakkan di dadanya. “Suatu tindakan yang jelas-jelas bertujuan untuk mencegah dia bangkit dari kubur,” kata Genesis.

Uniknya, dari hasil otopsi, sisa kerangka yang terkubur tidak menunjukkan tanda-tanda eksekusi.

Selain jenazah yang ditutupi batu, tim juga menemukan 16 kuburan lainnya. Makam-makam ini diyakini sebagai tempat para penjahat dieksekusi. Beberapa kerangka memiliki bekas luka akibat benda tajam akibat penyiksaan.

Dari 16 kuburan tersebut, sebagian besar jenazah dikuburkan tanpa peti mati dengan posisi bergetar, bahkan ada pula yang tangan masih terikat.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D