dianrakyat.co.id, JAKARTA — Psikolog klinis dewasa lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Nirmala Ika mengatakan, salah satu cara mendeteksi orang mengalami stres adalah dengan melihat aktivitas sehari-hari orang tersebut. Dari sini dapat diketahui apakah seseorang masih bisa bekerja dan berkomunikasi dengan orang lain.
“Tentu kita lihat secara umum fungsinya, apakah masih bisa berfungsi, masih bisa berkomunikasi dengan orang atau tidak,” kata Ika beberapa waktu lalu.
Selain itu, jika seseorang mulai menarik diri, sulit berkonsentrasi, atau mengalami perubahan perilaku sehingga menjadi gelisah atau mudah tersinggung, hal ini perlu diwaspadai. Penting untuk menjangkau dan menawarkan bantuan jika diperlukan.
“Kadang-kadang kita harus ngobrol dengan mereka jika kita melihat ada sesuatu yang berubah, seperti tetangga kita sering jauh dari mereka, dia sudah beberapa hari tidak keluar rumah, bukan?” “Mungkin ada baiknya kita jalan-jalan,” kata Ika.
Menurut Ika, melibatkan keluarga, teman, atau kolega juga bisa menjadi langkah penting. Orang-orang di sekitar Anda bisa lebih peka terhadap perubahan perilaku seseorang dan bisa memberikan dukungan yang diperlukan.
Ika mengatakan, penggunaan jejaring sosial seperti sistem RT/RW juga bisa membantu mereka yang mengalami permasalahan.
Lagipula, tak ada salahnya bertanya pada orang tersayang mengenai kondisinya, karena pertanyaan sederhana bisa menjadi awal yang baik untuk memulai pembicaraan mengenai kesehatan mental seseorang.
“Tidak, jika penyakit ini hilang, kami tidak bisa berbuat apa-apa karena ini terlalu sulit. Pasti bisa tanya ke orang terdekat atau cek,” kata Ika.
Dengan peduli dan mendengarkan orang-orang di sekitar Anda, Anda dapat menjadi sumber dukungan yang penting bagi orang-orang yang mempunyai banyak masalah dan sedang mengalami stres.