dianrakyat.co.id, Jakarta Indonesia saat ini sedang melalui musim transisi. Bulan April ini, masyarakat tidak hanya memasuki libur panjang akibat perayaan Idul Fitri, namun juga menghadapi perubahan cuaca ekstrem. Kondisi ini dapat menimbulkan ancaman terhadap kesehatan masyarakat.
Pengurus Besar Persatuan Dokter Indonesia (PP ITI) mengingatkan masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan melakukan beberapa persiapan dan pencegahan sebelum melakukan perjalanan, baik itu untuk berlibur, berlibur, atau bepergian untuk bekerja atau bekerja, di musim pancaroba ini.
Hal tersebut diungkapkan dr Moh, Ketua Persatuan Dokter Indonesia (PP ITI). Adib Khumaidi, SpOT, perubahan cuaca ekstrem dapat membahayakan kesehatan kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, atau masyarakat yang kekuatan fisiknya berkurang.
“Kewaspadaan sejak dini merupakan bagian penting yang harus selalu dilakukan masyarakat. Cuaca ekstrem yang berubah dari panas ekstrem menjadi hujan atau sebaliknya dapat membahayakan kesehatan kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, ibu hamil, atau mereka yang memiliki fisik lemah. kondisinya,” kata Aadheep dalam keterangan tertulis kepada dianrakyat.co.id.
PB IDI juga merekomendasikan hal-hal berikut agar tetap sehat selama bepergian di masa transisi:
1. Dapatkan vaksinasi flu setidaknya 1-2 minggu sebelum bepergian untuk melindungi diri dan mengurangi risiko penyebaran virus ke orang lain. Dapatkan vaksinasi ketika Anda sehat dan tidak mengalami gejala mirip flu.
2. Selain vaksinasi flu, Anda juga harus mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 yang pertama dan booster.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang telah menerima vaksinasi COVID-19 memiliki kemungkinan lebih kecil untuk menularkan COVID-19 kepada orang lain – menjadikan perjalanan lebih aman bagi Anda dan orang lain dalam grup Anda.
Masyarakat lanjut usia dan masyarakat dengan kualifikasi tertentu dapat memperoleh vaksinasi Covid gratis melalui puskesmas dan pusat pelayanan kesehatan pemerintah.
Sedangkan masyarakat umum yang melebihi kriteria kesehatan yang ditetapkan pemerintah dapat menerima vaksin Covid menteri (berbayar) melalui layanan klinik dan rumah sakit yang menyediakannya.
Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Profesor D.R. Erlina Burhan, SBB(K) .
3. Teliti destinasi Anda sehingga kami dapat mempertimbangkan aktivitas yang kami hadapi dan menilai kemampuan kesehatan kami sebelum bertindak di destinasi kami. Siapkan asuransi perjalanan atau asuransi kesehatan baik swasta maupun BPJS.
4. Periksa pedoman kesehatan setempat dan penyebaran penyakit sasaran lainnya, termasuk Covid-19, flu, atau peraturan luar negeri. Pasalnya, setiap negara memiliki peraturan dan batasan berbeda terkait perjalanan dan Covid-19.
5. Jangan memaksakan diri untuk bepergian jika fisik Anda tidak cukup kuat. Bepergian hanya jika Anda merasa sehat, terutama untuk jarak jauh. Tunda rencana Anda setelah 24 jam demam dan semua gejala lainnya (jangan gunakan obat penurun demam).
6. Siapkan perlengkapan medis perjalanan seperti obat-obatan yang biasa dibawa serta obat-obatan darurat seperti obat pengobatan luka, obat pereda demam dan nyeri, obat flu, dan obat pembersih luka.
7. Jaga kebersihan tangan dan gunakan hand sanitizer, sabun atau tisu basah terutama setelah beraktivitas. Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir selama kurang lebih 20 detik atau gunakan hand sanitizer (hand sanitizer atau tisu basah) yang mengandung alkohol minimal 60%. Hindari menyentuh mata, hidung, atau mulut Anda kecuali tangan Anda bersih atau belum dicuci. Tutupi mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, lalu buang tisu bekas dengan baik.
8. Minum air putih yang cukup dan tidur yang cukup. Tetap terhidrasi dan istirahat yang cukup agar Anda tetap fokus saat bepergian, terutama dalam perjalanan darat. Minumlah air putih minimal 8 (delapan) gelas sehari untuk menghindari dehidrasi dan tidur minimal 6-8 jam sehari. Minum cukup air dan istirahat penting untuk kesehatan fungsi kekebalan tubuh.
9. Berhati-hatilah di tempat keramaian, gunakan masker, terutama jika sedang sakit atau dalam masa pemulihan penyakit.
Masker tidak hanya melindungi dari penyebaran penyakit tetapi juga melindungi dari debu dan polusi penyebab penyakit. Kenakan masker saat bepergian dengan pesawat atau angkutan umum. Jaga jarak di tempat keramaian. Hal ini tidak hanya membantu Anda terhindar dari penyakit tetapi juga membantu Anda terhindar dari bahaya lain seperti pencopet.
10. Memperhatikan berita atau pengumuman pemerintah mengenai perkembangan situasi epidemi, terutama di bidang-bidang utama, terutama influenza, demam berdarah, dan lain-lain.
11. Pantau kondisi fisik secara rutin, terutama bagi penderita diabetes, darah tinggi, dan kondisi kesehatan lain yang memerlukan perhatian khusus.