0 0
Read Time:1 Minute, 7 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta Pasar saham Asia-Pasifik terus melemah seiring dunia menunggu Israel merespons serangan udara Iran pada akhir pekan.

Pada hari Selasa, produk domestik bruto Tiongkok pada kuartal pertama menjadi fokus, dengan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut diperkirakan tumbuh 4,6 persen dari tahun lalu.

Data produksi industri dan penjualan ritel Tiongkok diperkirakan akan dirilis pada hari Selasa. Kontrak berjangka Hang Seng Hong Kong berada di level 16,430 dibandingkan dengan penutupan HSI di level 16,600, mengindikasikan pembukaan yang lemah.

Nikkei 225 Jepang turun 1,5% pada pembukaan, sedangkan indeks yang lebih luas turun 1,04%.

Di Korea Selatan, KOSPI turun 1,31%, sedangkan KOSDAQ berkapitalisasi kecil kehilangan 0,86%. Sementara di Australia, S&P/ASX 200 turun 0,86%.

Saham-saham AS melemah pada hari Senin karena kekhawatiran atas pertumbuhan output dan konflik di Timur Tengah membayangi kuatnya pendapatan Goldman Sachs dan data ritel yang panas.

Dow Jones Industrial Average kehilangan 0,65%, kerugian keenam berturut-turut, yang belum pernah terjadi sejak bulan Juni.

S&P 500 turun 1,2%, meskipun naik 0,88% di awal sesi. Nasdaq Composite turun 1,79% karena Salesforce dan saham teknologi lainnya melemah.

Suku bunga yang lebih tinggi juga mengurangi momentum pasar, dengan imbal hasil Treasury 10-tahun naik di atas 4,6% pada sesi tersebut, yang merupakan level tertinggi sejak pertengahan November.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D