dianrakyat.co.id, JAKARTA – Ketua Komite Olimpiade Indonesia (Indonesia NOC) Raja Sapta Oktohari mengimbau masyarakat tetap optimis terhadap seluruh atlet beregu Indonesia yang berlaga di Olimpiade Paris 2024. Seruan itu muncul setelah publik melihat kekecewaan tim bulu tangkis Indonesia, khususnya yang sudah mengantongi tiket ke Paris 2024, tanpa gelar juara di Indonesia Open 2024.
Misalnya, dua pemain tunggal putra Indonesia yang akan berlaga di Paris 2024, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonathan Christie, finis di babak 16 besar. Satu-satunya pemain tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung, juga finis di perempatfinal.
Di ganda putra, Fajjar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juga gagal melaju ke babak 16 besar. Di ganda putri, Apriyani Rahaiu/Siti Fadia Silva Ramadanti juga finis di babak 16 besar, sedangkan Rinov Rivaldi/Pita Haningtjas Mentari juga finis di babak 16 besar.
Di mata Octo, sapaan akrab Raja Sapta Oktohari, menurunnya prestasi atlet bulutangkis di Kejuaraan Indonesia Open 2024, tak boleh membuat masyarakat pesimistis. Hasil turnamen BWF Super 1000 patut menjadi momen penilaian bagi seluruh peserta jelang bertanding di Olimpiade Paris 2024.
“Masih ada waktu dua bulan hingga Paris 2024 untuk meningkatkan kinerja dan menyiapkan strategi terbaik. “Kami akan duduk bersama Satgas, PBSI, CdM, atlet, pelatih, dan ofisial untuk membahas langkah-langkah yang bisa kami ambil ke depan agar prestasi tertinggi para atlet berlangsung di Paris,” kata Okto dalam siaran persnya. melepaskan.
“Saya menghimbau masyarakat untuk terus memberikan energi positif kepada para atlet dan selalu yakin bahwa atlet kita akan mampu menampilkan performa terbaiknya di Paris nanti,” tambah Octo.
Presiden NOC RI juga mengapresiasi tindakan operasional Tim Khusus PBSI yang langsung mengevaluasi prestasi para atlet usai Indonesia Open 2024. Okto yang juga Ketua Satgas Olimpiade Paris 2024 akan berupaya sekuat tenaga untuk memberikan dukungan. sebelum pertandingan bulutangkis di Paris 2024 dimulai pada 27 Juli 2024.
“Pasti ada pemenang dan pecundang dalam pertandingan. Penurunan produktivitas merupakan suatu hal yang wajar-wajar saja. Ini hanya soal bagaimana kita belajar dari kekalahan kita dan menjadi lebih baik di hari berikutnya. Peran kami adalah selalu mendukung mereka karena dukungan kami sangat penting bagi mereka,” kata Octo.