dianrakyat.co.id, Jakarta – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melakukan go digital untuk menunjang aktivitas operasional perusahaan. Seluruh aktivitas operasional, mulai dari penambangan hingga pelabuhan, dapat dipantau secara real-time melalui ponsel dengan super app CISEA (Corporate Information System and Business Application) yang terintegrasi.
“Kami mengelola bisnis kami dengan cara yang modern, profesional, dan andal menggunakan teknologi digital yang canggih. Pengembangan teknologi dan digitalisasi merupakan langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan akurasi. Ini juga untuk mengurangi risiko human error,” kata Presiden. PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Arsal Ismail dalam keterangan resmi, Selasa (20/02/2024).
Aplikasi CISEA mengintegrasikan beberapa sistem secara bersamaan. Untuk operasional penambangan, CISEA memiliki Peta Operasional (MAPO), Radar Stabilitas Lereng, Sistem Operasi Tambang.
Posisi peralatan pertambangan dan kinerja operator dapat dipantau menggunakan MAPO yang terintegrasi dengan Fleet Management System dan GPS. Radar Stabilitas Lereng dapat mendeteksi perubahan atau pergeseran kemiringan permukaan dari waktu ke waktu untuk menjamin keselamatan operasi penambangan.
Sistem operasi tambang mengendalikan segalanya mulai dari perencanaan produksi dan transportasi hingga pelaksanaan produksi, biaya batu bara, dan penggunaan bahan bakar di industri pertambangan.
Selanjutnya untuk kegiatan transportasi, CISEA memiliki Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA), Cargo Tracking System, Automatic Train Loading Station (ATLS). SCADA secara otomatis memonitor peralatan pertambangan seperti Belt Conveyor.
Proses kedatangan kereta api, pengangkutan serta bongkar muat di pelabuhan/galangan kapal dapat dilacak melalui sistem pelacakan kargo. ATLS mampu mendeteksi dan memuat batubara ke dalam gerbong secara efisien dan aman.
“Keuntungan digitalisasi adalah pengambilan keputusan menjadi lebih cepat dan akurat. Selain itu juga mendukung penerapan praktik pertambangan terbaik (Good Mining Practices),” kata Arsal.
Sedangkan untuk operasional pelabuhan, CISEA memiliki fasilitas penanganan batubara, jalur kapal dan sistem informasi pelanggan. Peran fasilitas penanganan batubara adalah otomatisasi dan analisis data real-time untuk mengoptimalkan penanganan, penyimpanan, dan transportasi batubara.
Vessel Track untuk memantau pergerakan dan lokasi kapal pengangkut batubara. Sistem Informasi Pelanggan kemudian menginformasikan ketersediaan produk, harga, kontrak dan informasi penting lainnya bagi pelanggan.
Diberitakan sebelumnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melalui anak usahanya PT Bukit Energi Investama (BEI) tengah menjajaki peluang bisnis lain di bidang pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT), dan jasa ketenagalistrikan. PT Krakatau Chandra Energi (KCE).
Kerjasama antara dua CEO PT Bukit Energi Investama (BEI) Beverly Binanga dan CEO PT Krakatau Chandra Energi (KCE) Eri Devi Riani menandatangani nota kesepahaman pada 16 Januari 2024. Beverley mengatakan kemitraan ini merupakan upaya mendukung transisi energi dan mencapai target Net Zero Emissions yang dicanangkan pemerintah pada tahun 2060.
“Melalui perjanjian ini, kami ingin mendorong praktik bisnis yang berdampak positif terhadap pelestarian alam. Kami yakin kerja sama ini juga dapat membawa manfaat ekonomi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (30/1/2024).
PT Bukit Energi Investama merupakan anak perusahaan PT Bukit Asam Tbk yang melakukan investasi di bidang energi, termasuk investasi pada sarana atau fasilitas pengembangan energi surya.
Sedangkan PT Krakatau Chandra Energi (KCE) yang bergerak di bidang pembangkitan listrik, jasa ketenagalistrikan, dan energi baru terbarukan merupakan anak perusahaan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA).
Eri Devi Riani, CEO PT Krakatau Chandra Energi menyatakan kemitraan ini merupakan langkah nyata praktik bisnis berkelanjutan Chandra Asri Group melalui salah satu anak perusahaannya untuk terus menyediakan solusi infrastruktur di bidang pembangkit listrik, jasa energi, dan energi baru terbarukan. .
“Kami tetap berkomitmen mendukung tujuan pemerintah dan membangun bisnis berbasis energi bersih dan menciptakan kehidupan yang lebih baik di masa depan,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Bisnis PT Bukit Asam Tbk Rafli Yandra menyatakan, sebagai induk PT BEI, PTBA ingin terus membantu menjaga ketahanan energi nasional. Oleh karena itu, bisnis yang berkelanjutan sangatlah penting.
“Kami ingin menghadirkan energi yang tidak terputus ke negara ini. Perusahaan berkomitmen untuk terus memainkan perannya dalam menjaga ketahanan energi negara dan menjaga lingkungan. Ekspansi perusahaan ke bisnis energi baru terbarukan berjalan konsisten. Tujuan mulia MIND ID Group,” tegas Ruffley.