0 0
Read Time:1 Minute, 5 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta Anda mungkin pernah mendengar di masyarakat bahwa sering mandi malam atau berdiri dengan kipas angin sepanjang malam bisa menyebabkan paru-paru menjadi lembab. Hal tersebut tidak benar atau hanya mitos belaka, menurut Profesor Tandra Yoga Aditama, Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Paru Indonesia.

“Perlu ditegaskan bahwa pneumonia dan radang paru-paru bukan akibat berenang malam hari atau kena angin dari kipas angin. Itu semua hanyalah mitos,” jelas Tandra. 

Selain itu, Tandra menemukan penyebab pneumonia dan radang paru-paru berbeda, padahal sering kali masyarakat mengira keduanya sama. 

“Keduanya jelas berbeda,” kata guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Tandra menjelaskan, pneumonia adalah suatu kondisi dimana jaringan paru-paru mengalami peradangan atau infeksi. Penyakit ini dapat disebabkan oleh tiga hal: bakteri seperti pneumokokus dan streptokokus, virus seperti COVID-19, dan terkadang parasit. Paru-paru basah: bukan istilah medis

Tandra kemudian menjelaskan, paru bukanlah istilah medis resmi. Orang sering menyebut suatu kondisi yang dikenal sebagai efusi pleura, lebih khusus lagi efusi pleura.

Cairan yang dimaksud bukan berada di paru-paru, melainkan di antara selaput yang menutupi paru-paru (pleura visceral) dan selaput yang melapisi bagian dalam dinding dada, kata Tandra Health dalam laporan tertulis yang diperoleh Liputan6. . .com pada 13 September 2024.

 

Ada beberapa penyebab terbentuknya cairan ini, setidaknya tiga: infeksi, misalnya TBC atau peradangan lain di tubuh.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D