0 0
Read Time:2 Minute, 26 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta Beberapa penderita asma cenderung menghindari olahraga karena takut dapat memicu serangan asma. Padahal, anggapan tersebut salah karena penderita asma bisa berolahraga dengan aman.

Namun, jangan fokus memilih olahraga harian untuk asma.

Konsultan paru Budhi Antariksa, Ketua Kelompok Kerja Asma dan PPOK Persatuan Paru Indonesia (PDPI), mengatakan, senam pernafasan sangat baik untuk penderita asma.

Kata Budhi dalam konferensi pers PDPI memperingati Hari Asma Sedunia yang digelar secara online pada Selasa, 7 Mei 2024.

Berikut 3 olahraga yang baik bagi penderita asma, antara lain: 1. Berenang

Olahraga yang baik untuk melatih pernapasan bagi penderita asma adalah berenang.

“Saat berenang, uap di udara sekitar lebih aman bagi penderita asma dibandingkan udara kering, karena udara kering lebih berpotensi memicu asma,” kata Budhi.

Budhi menjelaskan, ada kalanya orang melakukan gerakan yang membantunya bernapas lebih lambat. Ini dapat membantu memperkuat otot-otot dada yang akan membantu paru-paru bekerja lebih baik.

Buang napas lalu tarik napas lagi, begitulah ritme latihan pernafasan dan penguatan otot dada, jelas dokter yang sehari-hari praktek di RS Persahbatan Jakarta itu. 

Salah satu olahraga yang dianjurkannya adalah olahraga untuk asma.

“Penderita asma juga dianjurkan untuk berolahraga, ada senam asma, di situlah kita bisa mempelajarinya,” kata Budhi.

Mengutip dari laman yankes.kemenkes.go.id, Senam Asma merupakan kelompok olah raga (exercise group) yang diselenggarakan oleh Yayasan Asma Indonesia (YAI) dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan otot-otot yang berhubungan dengan sistem pernafasan. . Pernapasan dan efisiensi.

Dalam kesempatan yang sama, konsultan paru-paru Bapak Putu Ayu Dieh menyarankan agar latihan ini tidak dilakukan sepenuhnya bagi penderita asma dengan kondisi tertentu.

“Terkadang kami menyarankan untuk tidak melakukan ini sama sekali pada pasien penyandang disabilitas, karena gerakan inti seringkali terlalu berat,” jelas Dieh.

Yoga menjadi olahraga berikutnya yang direkomendasikan bagi penderita asma. Olah raga bagi penderita asma bertujuan untuk menguatkan tubuh dan melatih otot pernafasan.

Menurut WebMD, latihan pernapasan yang digunakan dalam yoga dapat membantu beberapa penderita asma mengontrol pernapasan dan mengurangi stres, yang merupakan penyebab umum asma.

Namun Dyh juga menyarankan agar penderita asma bisa mengukur kemampuannya sendiri dengan yoga.

“Bagi penderita asma terkontrol sempurna yang jarang mengalami serangan atau tidak sensitif terhadap alergi, dapat melakukan yoga pada tingkat yang rumit dan sulit. Terjadi sesak napas,” jelas Dieh.

Asma merupakan suatu kelainan yang ditandai dengan peradangan kronis pada saluran pernafasan yang mengakibatkan hiperreaktivitas pernafasan terhadap berbagai rangsangan dengan gejala berulang berupa mengi, batuk, sesak nafas, dan dada terasa sesak.

Gejala asma bisa berbeda-beda pada setiap orang. Beberapa gejala umum yang dialami penderita asma antara lain: Sesak napas: Kesulitan bernapas atau mengi. Penderita asma sering kali menggambarkan perasaan seperti sesak atau tertekan di dada. Batuk: Batuk merupakan gejala umum pada pasien asma. Batuk ini biasanya terjadi pada malam hari atau pagi hari. Nyeri dada: Penderita asma mungkin mengalami nyeri atau tekanan di dada karena penyempitan saluran udara dan peradangan di sekitarnya. Kesulitan berbicara: karena kesulitan bernapas, penderita asma mungkin mengalami kesulitan berbicara atau mengucapkan kalimat yang panjang.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D