0 0
Read Time:1 Minute, 32 Second

dianrakyat.co.id, JAKARTA – Lembaga Penelitian dan Inovasi Nasional (BRIN) telah melakukan berbagai penelitian terhadap berbagai fenomena Matahari untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan yang dialami bintang-bintang di tata surya kita terhadap Bumi. Johan Muhamad, peneliti Pusat Penelitian Antariksa BRIN, mengatakan pihaknya sedang melakukan kajian pergerakan bintik matahari pada tahun ini.

“Pada matahari terdapat bintik-bintik gelap yang disebut bintik matahari. Bintik-bintik tersebut mengalami perubahan bentuk dan kecepatan geraknya,” kata Johann dalam ceramah bertajuk “Studi Matahari dan Aktivitasnya” yang dipantau dari Jakarta, Jumat pekan lalu. /15/2024).

BRIN mempelajari fenomena sunspot dengan menggunakan peralatan yang dipasang di salah satu pusat observasi yang berlokasi di Jawa Timur. Fasilitas pusat observasi telah mengamati bintik matahari selama beberapa dekade dan terus melakukan hal tersebut hingga saat ini.

Ia melanjutkan, selain mempelajari bintik matahari, BRIN juga mempelajari filamen matahari atau biasa disebut solar flare. Kemunculan percikan api matahari terkadang dapat dilepaskan dan meledak sehingga berdampak pada Bumi.

“Dengan mempelajari evolusi, pembentukan, dan sifat api, kami dapat mengetahui jenis filamen apa yang berbahaya bagi Bumi,” kata Johan.

BRIN juga sedang melakukan penelitian proyek mengenai penyebaran lontaran massa koronal matahari. Korona adalah lapisan paling permukaan atmosfer matahari yang terbuat dari gas. Suhu corona bisa ratusan kali lebih panas dibandingkan suhu permukaan Matahari.

Medan koronal dapat menyebar ke luar angkasa dan menciptakan angin matahari yang melintasi tata surya, yang dampaknya bahkan dapat mencapai Bumi. Para ilmuwan mempelajari dampak fenomena dengan memprediksi arah komponen medan magnet.

Johan juga mengatakan, proyek penelitian BRIN yang sedang berjalan adalah tentang gerhana matahari.

Pada tanggal 20 April 2023, terjadi gerhana matahari hybrid berupa gerhana matahari total di Indonesia, khususnya wilayah timur. BRIN melakukan ekspedisi pengamatan gerhana matahari total dan menghasilkan banyak data.

“Kami bekerja sama dengan Universitas Teknik Sumatera (Itera) untuk mempelajari bentuk korona matahari, lapisan terluar atmosfer matahari. Bentuknya bisa menjadi indikator siklus matahari,” kata Johann.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D