0 0
Read Time:2 Minute, 16 Second

Pada hari Sabtu, 13 Juli, ESA Ungul Horapan Indah Indah Bekasi University meluncurkan kampanye dan seminar dalam upaya untuk menciptakan lingkungan kampus yang aman dan nyaman. Ini bertujuan untuk meningkatkan lingkungan kampus.

Seminar ini adalah Dr. Lelly Gunnia Gustini, S. Sos., MSc. Selain itu, acara ini juga menyediakan acara interaktif yang diisi dengan Aditya Yapio, konten yang berpengaruh dan kreatif.

Direktur Kampus ESA Ingul Bekasi, IR. Nixon Erset, MT, menekankan pentingnya topik penganiayaan dalam kehidupan kampus. Meskipun kasus pelecehan sering tidak terlihat, kehadirannya memiliki dan dapat berdampak negatif pada para korban. Nixon percaya bahwa peristiwa ini tidak boleh membuka hati para siswa dan menjadi guru penganiayaan, dan bahwa yang dianiaya dapat membantu mereka yang dianiaya dengan sangat sengaja dan siap untuk mengatasi situasi tersebut.

“Satu hal di kamp tema penganiayaan adalah benar -benar percakapan kami, namun, kami percaya bahwa selalu ada kasus. Kami percaya bahwa siswa tidak boleh menjadi guru dalam acara ini, terutama jika mereka menjadi korban, sehingga mereka dapat lebih niat, Jadi dia siap menghadapi situasinya, ”13 Juli, 13 Juli,” 13 Juli, 13 Juli. Dia mengatakan pada acara yang berani di Beckkas pada hari Sabtu.

Pelecehan adalah perilaku agresif, yang diulangi oleh seseorang atau kelompok, yang memiliki kekuatan atas orang lain yang lemah dan berbahaya. Menurut Lelie, pendidikan sangat penting dan harus menjadi bagian dari kurikulum di setiap perguruan tinggi.

“Mengapa ini penting? Karena setiap perusahaan tingkat ketiga harus memasuki pendidikannya sekarang, karena tidak semua kampus menyadari tempat itu,” kata Lelly Gurnia Gustini.

Aditya Yapio, yang menderita penganiayaan saat di sekolah dasar, berbagi pengalamannya dan menasihatinya untuk mencintainya. Menurut Aditya, pengorbanan pelecehan mungkin terasa tidak aman bagi seseorang dan tidak mencintai diri mereka sendiri. Dia menekankan pentingnya kekasihnya sebelum dia percaya jatuh cinta dengan orang lain.

“Kamu bersemangat. Kamu tidak aman kamu yang tidak mencintaimu. Jika kamu tidak mencintaimu, kamu ingin mencintai orang lain,” katanya.

Aditya juga berkata, “Pertama, jika Anda tidak peduli dengan pacar Anda atau orang lain, Anda pertama kali mencintai Anda karena Anda dapat menyembuhkan luka dan pergi bersama kami.”

Di akhir acara, tangan juga merupakan tanda komitmen untuk mencegah pelecehan tempat. Peserta, pembicara, dan tamu merujuk pada tangan mereka di kain putih besar, simbol dukungan untuk persatuan dan gerakan yang menyedihkan. Langkah ini diharapkan untuk meningkatkan kesadaran dan kemudahan dengan tugas -tugas korban, serta berkurangnya kasus pelecehan di lingkungan tempat.

Diharapkan bahwa fenomena ini diharapkan untuk meningkatkan kesadaran dan euforia, serta untuk mengurangi kasus pelecehan di lingkungan tempat. Dengan pendidikan dan kesadaran yang lebih tinggi, siswa diharapkan untuk menciptakan lingkungan kampus yang aman dan nyaman untuk semua pihak. IIETE 2025 IIETE 2025 Inspirasi generasi muda, lebih dari 65 peserta, termasuk universitas negeri (PTN) dan universitas swasta besar (PT) dari tanah air dan luar negeri. dianrakyat.co.id.co.id 25 Januari 2025

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D Slot Gacor 4D