0 0
Read Time:4 Minute, 3 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Rencana perpanjangan jalur KRL Jabodetabek hingga Karawang kembali mengemuka. PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter menyatakan masih menunggu keputusan dari pemerintah.

Direktur Operasi dan Pemasaran KAI Broer Rizal mengatakan, keputusan perpanjangan rute ke Karawang ada di tangan pemerintah. Sebab, pembangunan infrastruktur pendukungnya merupakan tanggung jawab pemerintah.

Salah satu infrastruktur yang dimaksud adalah overhead power grid (LAA). Ini merupakan sistem yang mendukung pengoperasian Kereta Api Listrik (KRL).

“Itu domain Pemerintah untuk membangun fasilitas yang mendukung jaringan LAA,” kata Broer usai konferensi pers penumpang Idul Fitri KAI di Jakarta, Selasa (23/04/2024).

Ditegaskannya, jika infrastruktur sudah terbangun, KAI Commuter sebagai operator siap menjalankan operasionalnya.

“Jadi ketika pemerintah membangun fasilitas tersebut, kami sebagai operator akan bekerja di sana,” ujarnya. 

Broer mengaku sudah ada pembahasan untuk memperpanjang jalur dari Chikarang hingga Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Namun kepastiannya ada di tangan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan.

“Saya yakin ada rencana untuk ini.” “Perencanaannya ada di tangan Pemerintah, nanti pelaksanaannya ada di tangan mereka,” tegasnya. 

Seperti diketahui, rencana perpanjangan jalur ini sudah diungkapkan Menteri Perhubungan Budi Karja Sumadi beberapa tahun lalu. Namun rencana tersebut urung dilaksanakan karena terdampak pandemi Covid-19. Catatan Pengamat

Sebelumnya, rencana perpanjangan jalur KRL hingga Kabupaten Karawang kembali mengemuka belakangan ini. Lantas apakah jalur KRL bisa diperpanjang?

Ketua Umum Asosiasi Transportasi Indonesia (MTI) Tori Damantoro meyakini wacana tersebut bisa terwujud. Namun ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu.

 

Ketua Umum Asosiasi Transportasi Indonesia (MTI) Tori Damantoro meyakini wacana tersebut bisa terwujud. Namun ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu.

Misalnya saja elektrifikasi jalur Chikarang hingga Karawang. Lalu, membangun jalur ganda-ganda. Pasalnya, saat ini jalur menuju Karawang masih digunakan untuk kereta api jarak jauh.

“Pertanyaannya, apakah bisa dilakukan atau tidak?” Ya, jika Anda ingin melanjutkannya. Namun jalurnya perlu dilistriki kembali dan kemudian disesuaikan jadwalnya. Kita punya double-double track, tapi mungkin perlu triple track untuk beberapa segmen,” kata Tories pada Catatan Akhir Tahun MTI 2023, di Jakarta, Rabu (27/12/2023). Masyarakat Karawang butuh KRL

Tory memandang, dari segi kebutuhan, masyarakat Karawang bisa dikatakan membutuhkan KRL. Mengingat kegiatan perekonomian di kawasan ini tidak lepas dari konsentrasi wilayah Jabodetabek.

Merujuk pada hal tersebut, kaum Tories berpendapat bahwa model transportasi perkotaan yang paling cocok adalah kereta api.

“Saya kira kalau bicara kebutuhan pasti kita butuhkan, apalagi teman-teman di Karawang, karena aktivitas di Jabodetabek tidak bisa dipisahkan. Memang koneksi ke Jakarta paling nyaman jika dilayani kereta api perkotaan, jelasnya.

 

Sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) menjalin kerja sama dengan perusahaan Jepang, JRTM. Anak usaha KAI bekerja sama dalam pengadaan suku cadang rolling stock KRL.

Hal ini tertuang dalam perjanjian kerja sama (MoU) KAI Commuter dengan JRTM Jepang yang telah menandatangani perjanjian kerja sama pengadaan suku cadang KRL periode kedua dengan jangka waktu multiyears atau long term purchase agreement (LTPA) dengan jangka waktu kerja sama 2024-2027. .

Presiden Penumpang KAI Asdo Artrivianto mengatakan kerja sama yang saling menguntungkan ini akan terus mendukung kelancaran operasional kereta api di masa depan, khususnya di wilayah Jabodetabek. 

“Dalam lima tahun terakhir, PT KCI terus menjalin kerja sama dengan Jepang dalam pengadaan suku cadang, peningkatan kompetensi pekerja dan hal-hal lain untuk mendukung kereta KRL di Indonesia dapat berjalan dengan baik,” kata Asdo dalam keterangan resmi, Rabu. (13/3/2024).

Perjanjian kerja sama LTPA yang ditandatangani memiliki total nilai investasi kerja sama tahun 2024-2027 sekitar Rp 734 miliar. 

“Dengan total investasi tersebut, nilai kerjasama LTPA ini adalah menjamin ketersediaan suku cadang dan pemeliharaan fasilitas KRL yang berfungsi dengan baik untuk kebutuhan operasional layanan KAI Commuter selama tiga tahun ke depan,” tambah Asdo.

Selain penandatanganan perjanjian kerja sama LTPA untuk penyediaan suku cadang KRL, KAI Commuter telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan JRTM Jepang yang meliputi:

– Memperpanjang umur teknis seri JR 205 dengan program pembaharuan;

– Mempromosikan dan bekerja sama dalam pemeliharaan dan pengelolaan layanan suku cadang;

– Pelatihan dan transfer ilmu untuk mendukung dan mempersiapkan pelaksanaan renovasi fasilitas;

– Pertukaran ahli;

– Penyediaan suku cadang dan manajemen inventaris;

– Bidang terkait lainnya.

Sebelum agenda penandatanganan, KAI Commuter juga melakukan kunjungan ke Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang bersama KBRI untuk menjalin hubungan baik dan kerjasama dalam pengembangan layanan commuter KAI ke depan. Selain itu, KAI Commuter juga mengunjungi KBRI Jepang untuk melaporkan kerja sama tersebut.

PT KCI sebagai operator jalur penumpang, saat ini rata-rata mengangkut dan melayani lebih dari 1 juta pelanggan per hari di seluruh wilayah operasionalnya. PT KCI akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dengan menggandeng banyak pihak untuk menciptakan ekosistem transportasi perkotaan terbaik di Indonesia yang memudahkan pergerakan orang.

Anne Purba, Corporate Secretary KAI Commuters juga mengatakan KAI Commuters akan terus membuka kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggannya. 

“Angkutan umum seperti KRL harus terus berkembang untuk mencapai target lebih dari 2 juta pengguna per hari. Penumpang KAI juga harus bersedia mengembangkan layanan di luar Jabodetabek dan mendorong pemerintah untuk menjaga elektrifikasi di berbagai wilayah di Indonesia.” kata Anna. 

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D