JAKARTA – PT Freeport Indonesia (PTFI) buka suara atas ucapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengungkapkan negosiasi saham PTFI sedang berlangsung. Direktur PTFI Tony Wenas mengakui selama sepekan tidak ada kegiatan yang membahas pelepasan saham perseroan ke Indonesia.
Hampir tidak ada aktivitas pada minggu ini, kata Tony, Rabu (10/4/2024).
Lanjut Tony, pembahasan peluncuran saham itu sulit karena ada beberapa proses administrasi yang harus diselesaikan sehingga memakan waktu lama. Selain itu, menurut Tony, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 96 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Pertambangan Batubara dan Mineral juga harus ditinjau ulang.
“Ini proses birokrasi, proses negosiasi, PP 96 juga perlu kita kaji ulang sehingga semua butuh waktu,” imbuhnya.
Sementara terkait kendala internal perseroan, Tony mengatakan perseroan tidak menemui kendala dalam proses negosiasi pelepasan saham ke negara Indonesia. Apalagi, kini perusahaan dan pemerintah sudah memahami hal tersebut.
“Secara keseluruhan sudah ada kesepahaman. Kita sepakat,” kata Tony.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yakin Indonesia bisa mendapatkan 61% saham PTFI. Pemerintah saat ini sedang menyiapkan peraturan sebagai dasar penyertaan modal antara pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat untuk PTFI.
“Kita masih dalam proses negosiasi dan juga penyiapan regulasinya. Tapi saya kira angka itu bisa kita dapatkan,” jelas Jokowi pada akhir Maret 2024.
Ia juga menegaskan, proses perundingan yang sudah berjalan lama berjalan normal. “Iya, kita sudah lama bernegosiasi, itu sulit, tidak sulit,” imbuhnya.