0 0
Read Time:2 Minute, 13 Second

dianrakyat.co.id, Kepala Perum Bulog Jakarta, Bayu Krishnamurthy mengatakan, ada faktor yang membuat harga beras sulit turun. Salah satunya dipengaruhi oleh harga pokok produksi bagi petani.

Ia mengatakan, biaya produksi petani meningkat dan hal ini juga berdampak pada harga gabah kering. Akibatnya, secara sederhana juga berdampak pada beras yang dijual di pasaran. “Menurut perkiraan saya, ini jelas bukan angka resmi, biaya produksi di petani sekarang lebih tinggi, sekitar Rp 4.700 per kilo,” kata Bayu kepada BICARA BUMN dengan judul “Bicara Stok dan Harga Beras Terkini” di media center. dari kementerian. Oleh BUMN, Jakarta, Sekasa (19/3/2024).

Bayou mengatakan harga gabah kering dipengaruhi oleh biaya tenaga kerja, pembajakan, penanaman dan panen. Berdasarkan perhitungan tersebut, ditambah dengan faktor iklim juga mempengaruhi biaya produksi padi.

“Faktor yang menentukan harga gabah adalah sekitar 50 persen dari biaya tenaga kerja, disusul sewa lahan, pupuk, dan benih,” jelasnya. Harga gabah masih stabil

Tujuannya agar harga gabah kering tetap stabil di masa depan. Namun jumlahnya tidak akan kembali seperti sebelum kenaikan. Meski begitu, penghitungan pastinya masih ditunggu dari hasil Badan Pangan Nasional (BAPANAS) atau Badan Pusat Statistik (BPS).

Ia mengatakan, jika harga gabah naik, harga beras tidak akan turun seperti dulu.

“Saya belum tahu berapa biayanya, apakah akan dilakukan oleh Bapanavara atau BPS. Saya kira harga beras tidak akan turun sebanyak dulu,” pungkas Bayu.

Sebelumnya, Kepala Perum Bulog Bayu Krishnamurthy mengungkapkan, stok beras rumah tangga cukup. Keyakinan mereka adalah jika ada tempat penyimpanan maka masyarakat akan mendapat lebih banyak makanan.

Bayu menjelaskan, jumlah tersebut dibandingkan dengan besarnya stok beras yang dikuasai Bulog. Dia memperkirakan 50 persen stok beras ada di rumah tangga.

“(Stok beras) rumah tangganya banyak. Tiap rumah tangga kecil, tapi kalau dijumlahkan jumlahnya besar sekali,” kata Bayu kepada BICARA BUMN bertajuk “Bicara Stok Beras dan Harga Terkini” di media pusat Kementerian. . BUMN, Jakarta, Senin (18/3/2024).

Faktanya, lebih dari 50 persen stok beras diduga berada di rumah tangga, termasuk keluarga petani, lanjutnya.

Ia mengaku saat ini masih menunggu survei data yang dilakukan Badan Pangan Nasional (BAPANAS) mengenai sebaran stok beras nasional. Bayu memperkirakan banyak petani yang mulai mempertimbangkan untuk menyimpan sementara produksi padinya.

“Saya dengar para bapak-bapak akan merilis hasil kajiannya tentang saham, dan ada dugaan stok nasional terbesar ada di rumah tangga,” ujarnya.

Selain rumah, banyak tempat usaha yang punya stok beras, kata Bayu. Kategori ini tidak hanya terbatas pada pebisnis berselera tinggi, namun juga pada pelaku usaha seperti restoran, hotel, dan lembaga pemasyarakatan. Selain itu juga terdapat pedagang besar dan pedagang kecil seperti Pasar Grosir Beras Sipinong.

“Sekarang pemerintah (baru) punya stoknya, stok Bulag hari ini sekitar satu juta ton. Bulag terus berupaya menambah stok dari pasokan dalam dan luar negeri,” tutup Bayu.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D