0 0
Read Time:2 Minute, 20 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta Pengisian formulir laporan mandiri elektronik SATUSEHAT Health Pass (SSHP) sebelum tiba di Indonesia merupakan upaya pencegahan penularan cacar monyet atau Mpox.

Saat mengisi formulir, pastikan Anda penuh tanggung jawab dan kejujuran. Sebab hal ini sangat membantu pemerintah Indonesia dalam memetakan dan mencegah penyebaran virus ini di dalam negeri, seperti dijelaskan Kepala Balai Besar Karantina Kesehatan (BBKK) Soekarno Hatta Naning Nugrahini.

Cara atau proses early check-innya melalui SatuSehat Health Pass, jadi dari bandara penumpang tersebut harus mengisi SSHP, kata Naning Nugrahini, Senin (9/2/2024).

Pelancong internasional dapat mengisi e-SSHP setibanya di Bandara Soekarno Hatta. Setelah itu, petugas BBKK Soekarno Hatta akan membacakan informasi pribadi penumpang yang mengisi e-SSHP melalui sistem online.

“Setelah itu kita baca, supaya bisa langsung diberi merek,” kata Naning.

Peringatan berwarna merah bagi penumpang yang memiliki gejala dan kontak dekat dengan gejala. Jadi kuning itu traveler dari negara terjangkit, sedangkan hijau bukan antara 1, 2, dan 3.

Berdasarkan data e-SSHP, ditemukan adanya orang yang bertanda merah, kuning, dan oranye, petugas BBKK akan bersiaga setelah penerbangan tiba.

“Misalnya nanti kita akan bicara dengan petugas yang mengurus pertanahan, di sini seharusnya pesawat mendarat, jalan saat ini berdasarkan pintu masuk SSHP, ada yang merah, banyak oranye, banyak kuning. “Silakan, kita akan berkendara nanti,” jelas Naning.

Sesuai standar operasional sistem, jika ada yang mengalami gejala Mpox, maka petugas BBKK akan menaiki penerbangan tersebut. Petugas akan mengumumkan apa yang akan dilakukan, tanpa menimbulkan rasa takut atau mengganggu kenyamanan penumpang lain di dalam pesawat. 

“Kemudian kita lakukan risk assesment, termasuk yang bergejala, kita persilakan turun (pesawat) dulu. Setelah yang bergejala turun dulu, baru kontak erat, dan yang kuning turun ke nomor 2,” ujarnya. .

Setelah mendarat, petugas ground service dan petugas BBKK serta penumpang yang diberi kode merah diberangkatkan dan ditinggalkan di Pos Kesehatan. Disana Anda akan diperiksa ke dokter untuk memastikan tidak ada gejala akibat Mpox.

 

Jika terdapat tanda-tanda Mpox pada kulit, maka akan diambil sampel usap. Setelah itu, hasil usap akan dibawa ke laboratorium dengan menggunakan mobil, dan hasilnya akan keluar dalam waktu 45 menit.

“Setelah 45 menit baru keluar hasilnya. Bila hasilnya positif Mpox, maka penumpang tersebut akan dilarikan ke RS Sulianti Suroso Jakarta,” kata Naning.

Penguatan dilakukan dengan menambah petugas di area kedatangan internasional di Terminal 3 dan Terminal 2F. Mulai 29 Agustus 2024, akan dikerahkan 10 petugas kesehatan untuk memantau setiap shift atau terminal.

Penguatan (pengawasan) ini, di terminal 3 internasional ada 10 petugas, dibandingkan sebelumnya hanya 4. Di terminal 2F yang hanya 3 petugas, jumlahnya ditambah menjadi 10 petugas. Jadi polisi ada 10 -10 per bulat, “, kata Naning. 

Naning menjelaskan, selain petugas yang disiagakan di stasiun pemantauan, pihaknya juga membawa 4 petugas yang menaiki pesawat di terminal internasional.

“Ada yang boarding rombongan, 4 orang. Begitu pesawat datang, kalau ada (penumpang) yang bergejala, petugas kita yang akan menaikinya,” ujarnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D