0 0
Read Time:1 Minute, 40 Second

JAKARTA – Dana Moneter Internasional (IMF) mendesak AS segera mengatasi meningkatnya beban keuangan. Proses ini harus dilakukan sebagai respons terhadap rencana kebijakan perpajakan kedua calon presiden hanya beberapa jam sebelum pertarungan pemilu pertama mereka.

IMF melaporkan perekonomian AS menunjukkan utang terhadap produk domestik bruto (PDB) akan mencapai 140% pada tahun 2032, lebih tinggi dibandingkan level saat ini sebesar 120,7%. Lonjakan ini disebabkan oleh ekspektasi bahwa defisit anggaran akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang, yang akan mendorong utang ke level tertinggi sejak perang dunia kedua.

IMF mengatakan bahwa defisit dan utang yang tinggi akan menambah masalah bagi perekonomian AS dan dunia, yang dapat menyebabkan keuangan lebih tinggi dan kesulitan yang lebih besar dalam kemudahan pembayaran kewajiban yang jatuh tempo. Kesalahan finansial yang umum ini merupakan kesalahan serius dan permanen yang perlu segera diperbaiki.

Baca Juga: Tentara Israel Injak Bendera Arab Saudi, Umat Islam Marah

Peringatan IMF muncul setelah Kantor Anggaran Kongres, pengawas anggaran AS, memperkirakan pada awal bulan ini bahwa defisit bisa meningkat menjadi $1,9 triliun tahun ini, atau 7% PDB, dari perkiraan Februari sebesar $1,5 triliun.

Ekonom dan investor semakin khawatir bahwa Presiden AS Joe Biden dan saingannya dari Partai Republik Donald Trump tidak siap berbuat cukup untuk mencegah pengeluaran berlebihan.

Keduanya bertemu di Atlanta untuk debat pertama dalam siklus pemilu saat ini. IMF mengatakan kedua kandidat harus hati-hati mempertimbangkan tarif kenaikan pajak bagi mereka yang berpenghasilan kurang dari $400.000 per tahun, yang telah dijanjikan Biden untuk tidak membayar pajak lagi jika ia memenangkan masa jabatan kedua di Gedung Putih.

Rencana pajak Trump, yang merupakan kelanjutan dari pemotongan pajak yang ia laksanakan pada tahun 2017, diperkirakan akan menambah defisit AS sebesar $4 triliun hingga $5 triliun pada tahun depan.

Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan pertumbuhan yang kuat di AS berarti negara tersebut mempunyai ruang untuk mengatasi beban keuangannya.

“Ada kecenderungan untuk menunda keputusan mengenai utang dan defisit sampai masa depan, daripada membayarnya ketika matahari bersinar dan kondisinya baik. , ”ujarnya saat jumpa pers menurut FT, Jumat (28/6/2024).

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D