0 0
Read Time:2 Minute, 19 Second

dianrakyat.co.id LIFESTYLE – Sholat merupakan shalat wajib bagi umat Islam sebagai wujud pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bicara soal shalat, ketika memasuki rakaat terakhir dan rukuk, banyak di antara kita yang otomatis mengangkat tangan dan mengusap wajah. Hal ini dilakukan sebagian umat Islam sebagai bentuk rasa syukur karena telah melaksanakan kewajibannya.

Selain itu, kami sering berjabat tangan setelah membaca doa Bardo berjamaah. Hal itu dimaksudkan sebagai bentuk persahabatan antar manusia. Namun Profesor Khaled Basalama, seorang khatib kondang, menyatakan bahwa tidak ada petunjuk dari Nabi Muhammad SAW dalam dua hal tersebut. Apakah ini benar? Gulir untuk melihat detail lebih lanjut.

“Nabi, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian, tidak pernah memberi petunjuk dalam segala hal. Setelah anda mengusap muka dan mengucapkan salam, tidak ada petunjuk, tidak ada dalil, dan tidak ada hadits dari Rasulullah SAW. Maka tidak ada apa-apanya, seolah-olah kamu mengusap wajahmu setelah shalat. “Tidak, ini hanya tradisi kami,” ujarnya dalam video klip yang diunggah akun TikTok @Abu Haura, dikutip Rabu, 19 Juni 2024. 

Profesor Khalid menambahkan, adat istiadat ini dianggap sebagai tradisi dalam masyarakat Indonesia. Profesor Khaled Basalama juga mengungkapkan banyak tradisi Indonesia yang dianggap hipotetis. Diantaranya adalah membalikkan telapak tangan saat shalat subuh.

“Entah kenapa telapak tangan dibalik, tapi katanya karena ada doa untuk mengusir kejahatan. Dia berkata: “Nabi, semoga Tuhan memberkati dia dan memberinya kedamaian, tidak membalikkan telapak tangannya saat berdoa.”

Menurut Profesor Khaled, Nabi Muhammad SAW tidak membalikkan telapak tangannya, melainkan mengangkat tangannya satu kali saat Qunut Subuh, yang sebenarnya merupakan hadits shahih.

“Orang yang di sana mengangkat tangannya. Ya. Padahal, dia pernah mengangkat tangannya begitu tinggi hingga ketiaknya terlihat. Ini sebenarnya hadis yang sah. di punggung telapak tanganmu. “Tidak ada Sunnah sama sekali,” katanya.

Profesor Khaled juga menjelaskan bahwa tidak ada bukti jabat tangan setelah shalat. 

“Tidak boleh berjabat tangan setelah salat yang dijadwalkan, karena dianggap bagian dari salat berjamaah. Oleh karena itu, tidak berjabat tangan dengan cara ini dianggap menyinggung. Selain itu, tidak masalah jika ingin mengucapkan selamat tinggal setelahnya salat atau jalan-jalan dan jabat tangan tidak ada hubungannya dengan zikir setelah salat.” Ia menambahkan: “Tapi kalau kita seperti orang Indonesia pada umumnya, berjabat tangan pasti sudah menjadi tradisi, apalagi saat semua orang salat sekitar satu sama lain.”

“Tidak ada petunjuk sama sekali bagaimana cara berhati-hati, dan tidak boleh bukan karena salat, tidak boleh karena salam, tidak boleh karena tidak ada petunjuk dari Kiai dan guru kita Muhammad, semoga Tuhan memberkatinya. dan berilah dia ketenangan. Apapun sifat orangnya, hal tersebut tidak boleh, Sekalipun orang tersebut berkedip, teruskan jika perlu. “Akhirnya hidupmu akan bahagia,” pungkas Profesor Khaled Basalama Paling Populer: Profesor Khaled Basalama Izinkan Istri Cosplay Menjadi Saudara Perempuan Manfaat Niacinamide untuk Istri Cosplay Memuaskan Suaminya Kata-kata Profesor Khaled Basalama tentang mengizinkan menjadi biarawati mendapat banyak klik dari pembaca: dianrakyat.co.id.co.id 31 Agustus 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D