0 0
Read Time:1 Minute, 59 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Olahraga menjadi salah satu kunci menjaga berat badan sehat selama dan setelah Ramadhan. Olahraga dalam keadaan perut kosong tidak mungkin dilakukan jika dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi fisik dan waktu yang sesuai.

Hal ini diamini oleh Andhika Raspati, pakar kedokteran olahraga yang menjelaskan bahwa melalui olahraga Anda dapat terhindar dari kenaikan berat badan saat dan setelah puasa.

Andhika mengatakan, olahraga penting dilakukan di bulan puasa karena Anda akan banyak terpapar makanan manis dan berlemak selama puasa.

“Jika kita tidak berolahraga maka massa otot kita akan berkurang dan otot merupakan organ yang membakar kalori kita,” jelas Andhika melalui pesan pribadi di Instagram pada 16 Maret 2024. 

Jika massa otot Anda berkurang, maka kalori yang Anda konsumsi tidak akan dibakar sebagai energi. Sebaliknya, mereka akan menjadi penyimpan lemak sehingga memudahkan Anda menambah berat badan.

Apalagi saat ini waktunya Idul Fitri. Kita mungkin akan makan lebih banyak makanan manis dan berlemak. Jika massa otot Anda berkurang karena kurang cepat berolahraga, risiko kenaikan berat badan akan meningkat.

Andhika mengatakan, puasa bisa dilakukan kapan saja.

“Mau dilakukan setelah Sahor sebelum buka atau setelah buka, gratis.” 

Artinya, Anda dapat menyesuaikannya dengan kebugaran dan waktu yang tersedia. Beberapa orang suka berolahraga setelah sahur karena tubuh memiliki energi yang cukup setelah makan.

Sementara itu, berolahraga sebelum puasa dapat membantu Anda membakar kalori dan meningkatkan nafsu makan. Bagi yang sibuk, berolahraga setelah berbuka puasa bisa jadi salah satu pilihan.

Anda bahkan bisa mengisi waktu Anda dengan olahraga ringan di sore hari, seperti jogging atau joging. Yang terpenting adalah memilih waktu yang tepat untuk Anda dan memastikan tubuh Anda terhidrasi dengan baik selama berpuasa.

Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan agar olahraga saat puasa aman dan efektif.

Seperti yang dilaporkan Shape, Dr. Pakar kesehatan Yaqub menyarankan untuk tidak meningkatkan intensitas olahraga saat puasa.

“Saya tahu hal ini tidak selalu mungkin dilakukan jika Anda seorang atlet, tetapi bagi kebanyakan orang, sebaiknya hindari olahraga berat selama puasa.”

Sebaliknya, pilihlah aktivitas fisik sedang. “Intensitas sedang” adalah “sesuatu yang membuat jantung Anda berdetak lebih cepat, tetapi tidak sampai pada titik di mana Anda tidak dapat berkomunikasi saat sedang aktif,” jelas Aldasoqi, seorang yang berpuasa. Contoh aktivitas fisik sedang antara lain lari, bersepeda, dan berenang.

Jika Anda bukan seorang yang rutin berolahraga, Dr. Yaqub menyarankan untuk menunggu mulai berolahraga hingga setelah puasa. “Anda bisa berolahraga setelah puasa ketika tubuh Anda memiliki lebih banyak energi untuk menopang aktivitas fisik,” ujarnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D