0 0
Read Time:2 Minute, 19 Second

JAKARTA – Industri fesyen Tanah Air saat ini berkembang sangat pesat, khususnya fesyen mainstream atau fesyen Islami yang diakui dunia internasional. Sangat sedikit karya desainer yang menembus pasar internasional dan mampu bersaing di ajang fashion ternama dunia.

Hal ini kemudian menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Selain itu, industri fashion juga berkontribusi banyak dalam meningkatkan perekonomian dan kreativitas negara. Scroll untuk informasi lebih lanjut, yuk!

Namun bagi Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Fesyen Indonesia (APPMI) Papi Darsuno, fesyen sederhana Indonesia masih belum lolos menjadi kiblat fesyen internasional. Menurutnya, masih banyak kekurangan dalam karyanya yang perlu diatasi dan disempurnakan oleh anak-anak etnis.

“Belum, masih banyak (kekurangan) karena jujur ​​secara teknis masih banyak yang harus diperbaiki,” kata Papi Darsono saat ditemui di Mall Kota Casablanca, Jakarta, Minggu, 21 April 2024.

Namun mengingat negara ini memiliki potensi yang sangat besar dengan pasar muslim sebanyak 1,8 miliar jiwa, bukan tidak mungkin Indonesia bisa menjadi kiblat fashion kelas menengah dunia, dan tidak ada masalah bila setiap daerah dari Sabang hingga Marauke memiliki ciri khas tersendiri. . .

Memahami dunia fashion dan desain bukan lagi hal yang mustahil. Sebab, banyak sekolah desain yang menjadi pusat ilmu dan berpotensi membina bakat calon desainer muda. Namun bagi Papi, masih banyak karya desainer yang perlu menonjolkan detailnya, terutama penjahitan kostum yang dihasilkan sebelum berani berkompetisi di luar negeri.

Papi Darsono mengatakan: “Saat ini sepertinya busana muslim itu mudah, terfragmentasi, tapi kalau dicermati, fragmentasi itu masih kurang tepat, padahal seharusnya jumlah sekolahnya lebih banyak”.

Ia menjelaskan: Karena pasarnya begitu besar, sepertinya para desainer sendiri yang menganggap remeh dan kemudian menjualnya ke pasar.

Sebagai pakar senior yang sudah lama berkecimpung di industri fashion, Papi Darsono berpesan kepada para desainer muda yang baru memulai untuk selalu mendedikasikan diri kepada pelanggan. Tidak hanya memahami cara memasarkan produk, tetapi juga mempelajari cara menciptakan produk hebat sejak awal.

Beliau mengatakan: “Saya selalu mengatakan, jika saat ini Anda memiliki pasar yang captive, sebaiknya memberikan pelayanan yang lebih baik dengan memberikan sistem pemotongan dan finishing yang baik, secara bertahap dengan banyaknya siswa yang menjadi desain rumah, itu akan luar biasa.

Untuk mengapresiasi karya anak negeri, APPMI akan menyelenggarakan Band Ramadhan 2024 pada tanggal 27 Maret hingga 21 April 2024 di Cota Casablanca Mall.

APPMI Fashion Events menghadirkan beragam acara mulai dari fashion show berbagai desainer muda dan ternama dari APPMI, fashion marketplace sekitar 75 brand sederhana, acara pencarian ekspresi model hunter di runway Ramadhan, program pencarian wirausaha muda. Pada kategori fesyen, demikian sebutan kontes fesyen Indonesia sebelumnya, merupakan hasil kerja sama APPMI dengan Spark Fashion Academy (SFA).

Dalam konteks stagnasi perekonomian akibat kondisi global yang tidak menentu, penyelenggaraan Ramadan Band 2024 sangat membantu perekonomian. Angka ini pun meningkat dibandingkan tahun lalu yang sebesar 6,7 miliar rial. Jemaah gereja di Thessaloniki dilarang beribadah hingga diejek massa, demikian penjelasan Kapolres. co.id 25 Juli 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D