dianrakyat.co.id, Jakarta – Pemerintah Singapura setuju untuk mensponsori konser enam hari Taylor Swift. Melansir BBC, Minggu 3 Maret 2024, nilai hibah tersebut diperkirakan sebesar 24 juta dolar AS.
Menteri Kebudayaan Singapura Edwin Tong membantahnya dan menyebut jumlah dana tersebut terlalu besar. Namun, Tong enggan membeberkan jumlah pastinya.
Situasi ini menjadi jelas ketika Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin menuduh Singapura membayar promotor konser untuk menjadikan negara kota itu satu-satunya tempat Taylor Swift singgah di Asia Tenggara. Thavisin mengatakan pemerintah Singapura membayar promotor teater US$2-3 juta per malam.
Hal ini menimbulkan kritik di seluruh Asia Tenggara. Di Filipina, seorang anggota parlemen mengkritik keputusan Singapura, dengan mengatakan bahwa hal tersebut “tidak akan dilakukan oleh negara tetangga yang baik” dan menyerukan protes terhadap bantuan tersebut. Meski pemerintah di kawasan Asia Tenggara menilai tindakan Singapura merugikan mereka, namun para fans atau Swifties-lah yang dirugikan dengan tindakan tersebut.
Swift memiliki basis audiens yang besar di Asia Tenggara. Bagi Swifties di Asia Tenggara, ini bukanlah prestasi kecil karena konser enam hari Taylor Swift seluruhnya berlangsung di negara termahal di kawasan tersebut.
Mata uang Singapura telah lama menjadi penghalang bagi pengunjung dari wilayah lain di Asia Tenggara. Bahkan, banyak Swifties yang siap memasang sabuk pengaman dan terbang ke Negeri Singa untuk menyaksikan idolanya.
Sejauh minggu ini, beberapa Swifties dilaporkan telah mendarat di Bandara Changi Singapura. Kebanyakan dari mereka berasal dari Tiongkok, karena Swift tidak akan melakukan tur di negara tersebut.
Seorang wanita yang terbang dari Shenzhen mengatakan kepada BBC bahwa dia dan temannya masing-masing menghabiskan S$1.200 untuk membeli tiket. Mereka terpaksa berkemah di rumah temannya setelah harga hotel di Singapura meroket.
Hotel Marina Bay Sands yang terkenal di Singapura menjual paket konser Swift seharga S$50.000, termasuk empat tiket VIP tur Eras dan akomodasi tiga malam.
Allen Dungca, 22 tahun asal Filipina, mengaku menabung gajinya hingga saat ini untuk membantu membawa ibunya ke Singapura. Allen yang merupakan seorang pelajar membeli paket perjalanan mulai Juli 2023.
“Saat ini, saya adalah seorang mahasiswa paruh waktu dan saya dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan saya. Namun sayangnya, Swifties lain tidak memiliki sarana atau anggaran untuk melihat konser di luar negeri, dan saya mengenal banyak Swifties Filipina. Sungguh. “
Filipina tidak diragukan lagi memiliki basis penggemar yang besar untuk Swift. Menurut data Spotify, Kota Quezon, Manila menjadi wilayah yang paling banyak diputar lagu-lagu Swift pada tahun lalu.
Bintang pop ini pernah melakukan tur ke Filipina pada masa lalu, namun dukungan penuh semangat dari Singapura pasti akan menambah kegembiraan atas kesepakatan yang menjadikan Singapura satu-satunya negara di Asia Tenggara, kata para analis. Meskipun pemerintah di seluruh dunia terbiasa memberikan subsidi dan pemotongan pajak untuk menjalankan berbagai hal, jumlah ini dikatakan sebesar Singapura.
Samer Hajjar, dosen pemasaran di National University of Singapore, mengatakan angka pendanaan tersebut “di atas rata-rata” bahkan untuk negara seperti Singapura.
Di Australia, yang merupakan tujuan wisata sebelum Singapura, para pejabat memperkirakan bahwa pariwisata meningkatkan belanja konsumen sebesar $145 juta. Lebih dari 570.000 tiket terjual selama tujuh malam di Sydney dan Melbourne. , hampir dua kali lipat jumlah yang terjual untuk enam konser di Singapura.
Namun semua dana ini tidak mempunyai masalah apa pun, kata para ekonom. Selain itu, pemerintah Australia tidak memberikan dukungan untuk mendatangkan Swift ke negaranya, begitu pula Jepang.
Kepala ekonom KPMG Dr Brendan Rynne memperkirakan bahwa lebih dari 90 persen penonton konser kemungkinan besar adalah warga lokal Singapura, sehingga pengeluaran mereka merupakan bentuk pertukaran seperti biasanya.
Pengunjung asing lah yang akan menambah pendapatan sebesar itu, dan jumlah pengunjung asing hanya dua persen, kata Rynne. Setelah menghitungnya, ia memperkirakan kinerja Swift saja akan meningkatkan PDB sebesar US$10 juta atau US$6,5 juta.
Di sisi lain, pemerintah Singapura menyebut tur Swift akan membawa manfaat ekonomi bagi negaranya. Namun belum jelas berapa keuntungan yang didapat.
Sebelumnya, Singapore Tourism Board (STB) menyebut persiapan konser Swift di Singapura berjalan lancar. Mereka menyatakan tak memberikan perhatian khusus terhadap kedatangan Swift di Singapura.
Hafez Marican, Regional Manager STB se-Indonesia, Rabu, 28 Januari mengatakan, “Sebetulnya tidak ada rencana khusus, dalam hal penutupan beberapa jalan misalnya, kami perlakukan sebagai pertunjukan keseluruhan.
Konser Taylor Swift di Singapura akan berlangsung pada 2, 3, 4, 7, 8 dan 9 Maret 2024 di Singapore National Stadium dan diperkirakan akan menarik lebih dari 44.000 orang setiap malamnya. .