Jakarta – Para arkeolog telah menemukan sisa-sisa benteng kuno berusia 3.000 tahun di distrik Hush Issa, dekat Alexandria di Mesir utara, atau sekitar 185 km barat laut Kairo. Sisa-sisa makanan, senjata, dan barang-barang pribadi tersebar di seluruh zaman kuno kompleks.
Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir mengatakan struktur benteng ini terbuat dari batu bata. Kompleks ini terdiri dari dua bagian yang dihubungkan oleh pintu masuk sempit.
“Sebagian benteng digunakan sebagai gudang senjata, makanan, dan perbekalan,” lapor para arkeolog Sabtu (9/7/2024), lapor Miami Herald.
Di sini, tim menemukan timbunan dan toples besar yang masih berisi tulang ikan dan hewan lainnya. Bagian lain kastil digunakan sebagai barak tentara. Di sini para arkeolog menemukan beberapa barang pribadi, seperti jimat pelindung dan perhiasan, serta alat pembersih.
Selama penggalian, senjata dan alat berburu juga ditemukan. Salah satu senjata yang menonjol adalah pedang panjang perunggu yang dihiasi ukiran. Gambar tersebut menunjukkan pedang yang rusak namun terawat baik.
Para arkeolog juga menemukan penguburan seekor sapi, simbol kekuasaan, kelimpahan dan kemakmuran. “Benteng tersebut berfungsi sebagai salah satu posisi militer utama tentara Mesir kuno di sepanjang jalur militer barat yang melindungi perbatasan barat laut Mesir dari invasi suku Libya dan masyarakat laut,” kata para arkeolog.
Menurut kepercayaan, reruntuhan kastil tersebut berasal dari zaman Kerajaan Baru Mesir. Periode ini berlangsung sekitar tahun 1570 SM hingga 1070 SM dan merupakan masa keemasan para firaun.