0 0
Read Time:2 Minute, 22 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta Penderita gula darah tinggi atau diabetes sering mengira dirinya tidak makan nasi. Namun, saya masih bisa makan nasi.

Inti Makaryani, ahli gizi di Fasilitas Pelayanan Pangan Rumah Sakit Umum Cipto Mangunkusumo (RSCM), menjelaskan nasi mengandung karbohidrat yang dibutuhkan tubuh, glukosa yang baik untuk otak dan energi. Diberitakan Health.dianrakyat.co.id, Selasa (23/7/2024) Penderita diabetes sebaiknya tidak menghindari makan nasi, jika takarannya dalam batas wajar dan sesuai kebutuhan tubuh.

Misalnya saja seseorang membutuhkan 1700 kalori, untuk sarapan penderita diabetes bisa mengonsumsi nasi putih sebanyak 100 gram atau setara dengan 3/4 cangkir. Namun jika tidak ingin makan nasi, ada pilihan lain seperti 70 gram atau tiga potong roti. Inti juga menjelaskan bahwa substitusi terjadi ketika kita mengganti makanan dari kelompok makanan yang sama. Misalnya, jika Anda ingin makan nasi putih namun hanya memiliki roti, maka roti tawar bisa menjadi pilihan yang tepat.

Inti menegaskan, anjuran dokter yang menangani diabetes harus menjadi acuan dalam mengatur konsumsi makanan laut. Jadi penderita diabetes tetap bisa mengonsumsi nasi dan seafood, asalkan dalam jumlah yang tepat dan mengikuti anjuran dokter. 

Proses pengolahan makanan laut juga harus diperhatikan dengan matang. Salah satunya adalah menghindari menggoreng. Sebaliknya, Anda hanya perlu memasak satu masakan dengan minyak. Perhatian juga harus diberikan pada jenis dan dosis minyak yang digunakan.

“Misalnya menggunakan minyak zaitun, minyak kelapa, atau santan. Tapi kita harus menghitung dulu berapa banyak minyak yang bisa digunakan,” kata Inti ahli.

Diabetes merupakan penyakit kronis yang menyebabkan kadar gula darah meningkat melebihi batas normal tubuh. Hal ini terjadi karena tubuh penderita diabetes tidak mampu lagi memasukkan glukosa ke dalam sel dan menggunakannya sebagai sumber energi.

Akibatnya, gula berlebih menumpuk di dalam darah. Menurut Profesor Pradana Soewondo SpPD-KEMD, sekitar 70 persen penderita kadar gula darah tinggi tidak menyadari dirinya termasuk dalam kategori diabetes. Hanya 30% penderita gula darah tinggi yang mengalami gejala.

“Ada 70 persen masyarakat yang tidak menyadari dirinya mengidap diabetes karena tidak ada gejala dan bisa beraktivitas seperti biasa,” kata Soewondo dari Kementerian Kesehatan.

Inilah enam gejala klasik diabetes yang diungkapkan Soewondo:

1. Sering buang air kecil: Kadar gula darah yang tinggi akan dikeluarkan dari saluran kemih, sehingga membuat frekuensi buang air kecil menjadi lebih sering dan volume yang dikeluarkan menjadi lebih besar.

2. Mulut kering: Penderita diabetes sering kali mengalami mulut kering karena kadar gula darah yang tinggi.

3. Terus-menerus merasa haus: Peningkatan kadar gula darah juga bisa membuat Anda merasa haus terus-menerus.

4. Merasa lemas atau kurang tenaga: Karena gula darah tinggi, namun tidak bisa masuk ke dalam sel untuk dijadikan energi, tubuh menjadi lemah dan kehilangan energi.

5. Rasa lapar yang menyebabkan nafsu makan terus-menerus: Penderita diabetes sering kali merasa sangat lapar dan mendambakan makanan sepanjang waktu.

6. Penurunan berat badan Penurunan berat badan yang tidak diinginkan juga bisa menjadi gejala diabetes. Dalam teks ini, kami mencoba menggunakan bahasa Indonesia yang menarik.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D