0 0
Read Time:2 Minute, 18 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta Departemen Perdagangan Amerika Serikat (USDOC) untuk sementara menaikkan tarif pengangkutan untuk responden wajib (MR) PT First Marine Seafood (FMS) dari 6,3 persen.

Kemudian, berdasarkan keputusan tersebut, seluruh eksportir jamur Indonesia (sisanya) juga berada di bawah counter-tariff sebesar 3,9 persen. Sementara eksportir udang responden, PT Bahari Makmur Sejati (BMS), tidak dikenakan tarif antidumping.

Direktur Pemasaran PSDKP Erwin Dwiana Kementerian Kelautan dan Perikanan (MPF) mengatakan pengumuman keputusan akhir akan dipublikasikan pada 5 Desember 2024.

Erwin berharap pada akhirnya USDOC dapat menetapkan CVD ekspor produk jangka pendek Indonesia ke Amerika Serikat minimal atau nol persen baik bagi produsen udang legal maupun komersial. bisnis ekspor di dalam negeri.

“Mudah-mudahan posisi kami adalah USDOC, CVD, de minimis, dan pelepasan dapat mencapai kesimpulan akhir yang berarti pembatalan, itulah keinginan kami. USETC akan mengambil keputusan akhir atas permohonan pembuangan pada tanggal 5 Desember, atau CVD .Itu akan mulai berlaku pada 12 Desember (2024) dan akan dilaksanakan,” kata Erwin, Direktur Pengembangan dan Pengendalian CVD, pada konferensi pers tentang pencegahan udang beku Indonesia di Amerika Serikat. (28/10/2024). Amarah

Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Produsen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Indonesia (AP5I) Harry Lukmito, dengan selisih tarif tersebut, konsumen meyakini APSI memiliki tarif 3,9 persen. Di Amerika Serikat, terjadi persaingan perdagangan tidak sehat dalam harga pasar bahan mentah dan udang.

Oleh karena itu, perjuangan untuk menolak dakwaan pemohon harus dilanjutkan ke USITC (Komisi Perdagangan Internasional),” tutupnya.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kemenkeu) melaporkan nilai ekspor udang Indonesia ke pasar dunia pada Januari-September 2024 mengalami penurunan sebesar 8,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Harga ekspor adalah 1,19 USD. miliar

“Secara khusus, pada Januari hingga September 2024, nilai ekspor Indonesia ke pasar dunia terus mengalami penurunan sebesar 8,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023,” ujar Direktur Pemasaran PKC Erwin Dwiana, seorang . Perkembangan dan Penindakan CVD dan Pencegahan Limbah Udang Beku Indonesia di Amerika Serikat, Senin (28/10/2024).

Penurunan ekspor paling banyak terjadi ke pasar Amerika yaitu sebesar 9,1 persen. Pasalnya, Amerika Serikat merupakan tujuan utama udang Indonesia dan menyumbang 63 persen ekspor udang Indonesia.

“Sebetulnya penurunan ekspor besar itu karena pasar Amerika, ekspor. Kita jelaskan yang atas dan bawah sekitar 9,1 persen, kemudian pangsa tiram Indonesia juga turun dari 64 persen menjadi 63 persen sampai saat ini,” ujarnya.

Sementara itu, menurut data, ekspor udang Indonesia pada tahun 2023 mengalami penurunan sebesar 19,8 persen dibandingkan tahun 2022.

Penurunan ini disebabkan adanya Bea Masuk Imbalan (CVD) dan tindakan terhadap udang beku Indonesia. Selain itu, Amerika Serikat merupakan pasar terbesar ekspor udang Indonesia.

“Kasus CVD dan antidumping ini berdampak besar terhadap tambak udang tanah air karena tujuan utama ekspor udang Indonesia adalah pasar AS. Padahal, ekspor tersebut, khususnya udang, masih dalam kendali beku,” ujarnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D