0 0
Read Time:1 Minute, 58 Second

JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melaporkan laba bersih sebesar Rp12,9 triliun pada kuartal I 2024, meningkat 11,7% year-on-year. Pertumbuhan laba ini didorong oleh peningkatan pembiayaan, perbaikan kualitas kredit, serta peningkatan volume transaksi dan pembiayaan.

Jahja Setiatmadja, CEO BCA, mengatakan laba bersih perseroan dan anak usahanya meningkat 17,1% menjadi Rp 835,7 triliun pada Maret 2024, berada di atas rata-rata industri.

“Kami melihat optimisme konsumsi masyarakat, khususnya pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini, berdampak positif terhadap penyaluran kredit BCA hingga Maret 2024. Suku bunga konsumen yang terjaga dengan baik mencerminkan tingginya antusiasme pengunjung Februari 2024 di BCA Expoversary 2024 dilaksanakan secara offline pada tanggal 29 hingga 3 Maret dan online hingga akhir April 2024,” kata Jahja, Senin (22/4/2024) menyampaikan Hasil Kuartal I BCA 2024 saat konferensi pers pemaparan.

Hingga akhir Maret, total pengajuan KPR dan KKB BCA Expoverary 2024 telah mencapai lebih dari Rp 30 triliun dan diperkirakan akan terus bertambah hingga penutupan. “Kami optimistis dapat mempertahankan pertumbuhan kinerja hingga akhir tahun ini, mengingat tren positif perekonomian masyarakat,” kata Jahja.

BCA juga menunjukkan pertumbuhan kredit korporasi sebesar 22,1% (YYY) hingga Maret 2024, mencapai total Rp389,2 triliun. Pada saat yang sama, pinjaman komersial perseroan meningkat 9,3% (YY) menjadi Rp 125,2 triliun.

Selain itu, perkembangan kredit UKM akan terus tumbuh di atas rata-rata industri, serupa dengan kinerja tahun sebelumnya. Per Maret 2024, kredit UKM BCA tumbuh 13,5% (UKM) menjadi Rp 110,4 triliun.

Hal serupa juga terjadi pada kredit konsumsi yang tumbuh 14,9% year-on-year menjadi Rp 201,6 triliun. Pertumbuhan kredit konsumer ditopang oleh KPR BCA yang naik 11,0% (YYY) menjadi Rp 121,7 triliun, KKB naik 22,2% (YYY) menjadi Rp 59,8 triliun, dan saldo kredit konsumer (sebagian besar) meningkat. kartu kredit).

Pinjaman BSA ke sektor stabil meningkat sebesar 9,1% (YY) pada Maret 2024 menjadi Rp 197,4 triliun atau 23,5% dari total portofolio pembiayaan. Peningkatan kredit ini disebabkan oleh membaiknya kualitas kredit seiring dengan kembali normalnya portofolio kredit yang direstrukturisasi.

Tercatat, rasio pinjaman terhadap ekuitas (LAR) untuk kuartal pertama tahun 2024 adalah 6,6%, turun dari 9,8% pada tahun sebelumnya. Rasio kredit bermasalah juga berada pada level 1,9%, dan rasio kredit bermasalah serta cadangan kredit bermasalah berada pada level stabil masing-masing sebesar 220,3% dan 71,9%.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D