dianrakyat.co.id, Jakarta – Tahun ini Indonesia kembali melangkah maju dengan suksesnya masuk 10 besar tim Glutara Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam ajang bergengsi Google Solutions Challenge.
Tim yang beranggotakan Michael Leon Putra Vidhi (20 tahun), Austin Gabriel Pardosi (20 tahun), Margaretha Olivia Haryono (20 tahun) dan Go Dillon Adris (19 tahun) sukses menobatkan Indonesia sebagai satu-satunya wakil dari Asia Tenggara. . Siapa yang sudah memasuki tahap ini. Apa itu glutamin?
Glutara adalah perangkat revolusioner yang memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) untuk mengubah cara pengelolaan diabetes.
Dengan monitor glukosa berkelanjutan (CGM) non-invasif, Glutara memungkinkan pelacakan gula darah secara real-time dan tanpa rasa sakit. Selain itu, teknologi kecerdasan buatan yang digunakan dapat menganalisis makanan dan memberikan wawasan nutrisi, membantu konsumen membuat pilihan makanan yang lebih baik dan mengelola kondisi diabetesnya dengan lebih efektif.
Michael Leon Putra Vidhi menjelaskan: “Ide untuk mengembangkan Glutara berasal dari penelitian kami pada saat penderita diabetes harus menggunakan tusukan jari untuk proses pemeriksaan glukosa darah sehari-hari. Mereka memiliki jadwal yang sibuk.”
Menurutnya, sistem ini merupakan jawaban atas epidemi diabetes yang banyak dialami masyarakat di dunia saat ini.
“Sistem ini mengatasi epidemi diabetes yang berkembang dengan memberikan solusi yang tidak menimbulkan rasa sakit dan mudah digunakan dibandingkan dengan metode pengumpulan darah tusuk jari tradisional. Visualisasi data intuitif Glutara dan wawasan berbasis AI memungkinkan pengguna memahami tren gula darah mereka dan membuat data- keputusan kesehatan yang didorong, ditambah keterjangkauannya dirancang untuk membuat teknologi canggih ini dapat diakses oleh orang-orang dari semua latar belakang ekonomi.
Sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB, Glutara berupaya mengurangi kematian dini akibat diabetes dan mempromosikan layanan kesehatan berkelanjutan melalui teknologi canggih dan dukungan masyarakat. Selama pengembangan, tim Glutara memanfaatkan berbagai layanan Google Cloud seperti Google Maps Platform, Firebase Cloud Messaging, Firebase Authentication, Firebase Storage, dan Firebase Cloud Firestore.
Tim Glutara mendapatkan pengalaman berharga selama 10 minggu pelatihan GDSC. Mereka memecahkan masalah dunia nyata menggunakan ide dan solusi teknologi terkini dari pakar Google.
Menjelang Hari Demo pada tanggal 27 Juni, Michael dan tim berfokus pada peningkatan perangkat IoT dan aplikasi seluler Glutara. “Alat Glutara akan kami lengkapi agar berpeluang lebih besar untuk masuk tiga besar. Namun terlepas dari berhasil tidaknya kita masuk tiga besar, kami berharap dapat terus berinovasi, berkontribusi pada industri kesehatan, dan memberikan solusi bagi permasalahan kesehatan. semuanya di Indonesia,” kata Michael Leon. ini sudah berakhir.
Dengan semangat dan inovasi yang ditunjukkan oleh tim Glutara, kami berharap mereka dapat terus mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional dan memberikan dampak positif bagi para pengidap diabetes di seluruh dunia.