0 0
Read Time:2 Minute, 6 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) berhasil mencatatkan kinerja gemilang pada tahun buku yang berakhir 31 Desember 2023.

Pada periode tersebut, Bank Syariah Indonesia meraup laba bersih sebesar Rp 5,7 miliar. Laba ini meningkat 34 persen secara year-on-year (tahun/tahun) dibandingkan laba tahun lalu.

Dari sisi aset, BSI mengalami pertumbuhan year-on-year sebesar 15,67 persen menjadi Rp354 triliun. Pembiayaan meningkat 15,70 persen menjadi Rp 240 triliun pada tahun 2023. Dana pihak ketiga (DPK) meningkat 12,35 persen menjadi Rp 294 triliun pada tahun 2023.

Jadi pertumbuhan baik funded asset maupun dana pihak ketiga pertumbuhannya dua digit, kata Direktur Utama BSI Harry Gunardi dalam pemaparan di acara BSI, Kamis (1/2/2024).

Pada saat yang sama, CASA meningkat 10,51 persen secara tahunan menjadi Rp 178 triliun. Margin keuntungan dan bagi hasil BSI pun meningkat sekitar 13,04 persen menjadi Rp 22,2 triliun.

Selain itu, kompensasi berdasarkan pendapatan juga meningkat lebih dari 12 persen tepatnya sebesar 12,08 persen menjadi Rp4,2 triliun.

“Perkembangan baik ini patut kita syukuri karena sebenarnya inside up atau white space pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia masih sangat luas. Semoga terus positif di kuartal I tahun 2024,” tambah Harry.

Direktur Keuangan dan Strategi BSI, Ade Kahyo Nugroho mengatakan, angka mengesankan juga tercatat dari sisi rasio profitabilitas pada tahun 2023. Misalnya, rasio profitabilitas, return on assets (ROA) dan return on equity (ROE), terus membaik.

 

Pada tahun 2023, ROA BSI meningkat menjadi 2,35 persen dari 1,98 persen pada tahun 2022. Sementara itu, ROE juga meningkat dari 16,84 persen pada tahun 2022 menjadi 16,88 persen pada tahun 2023.

“ROE membaik meski sebenarnya kami tengah melakukan penambahan modal melalui right issue pada tahun lalu. Jadi ini jelas pertanda sangat baik dan yang menarik kami menjadi bank syariah terbesar melalui integrasi. Lihat manfaatnya dari segi efisiensi,” jelas Ade.

Rasio BOPO dan rasio biaya pendapatan juga terus membaik. Rasio BOPO pada tahun 2023 tercatat sebesar 71,27 persen dari 75,88 persen pada tahun 2022. Sedangkan CIR tercatat sebesar 49,86 persen pada tahun 2023 dari 51,01 persen pada tahun 2022.

Hampir seluruh rasio terkait kualitas mengalami perbaikan yang signifikan, antara lain Funding at Risk (FaR), Cash Coverage dan pertumbuhan NPF serta NPF Net. Hal ini menegaskan pertumbuhan BSI yang agresif. Itu didukung oleh kualitas dan efisiensi,” imbuhnya.

Pada tahun 2022223 BSI sebesar 202,12 persen dari 20,46 persen menjadi 183,3,12 persen. 202223 20223 persen tercatat sebesar 0,08 persen berbanding 2, persen2 persen.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D