dianrakyat.co.id, Jakarta – Sinar Mas Land yang fokus di segmen mewah membangun klaster mewah bergaya “modern klasik” di BSD City, Kabupaten Tangerang. Rumah tiga lantai itu dijual dengan harga Rp 22,5 miliar per luas.
Kawasan hunian high-end terbaru BSD City bernama Trésor didesain dengan konsep hunian mewah modern yang mengedepankan kualitas terbaik dan desain konstruksi yang sangat detail.
Bahkan, klaster 61 rumah mewah tersebut sempat membuat panik petugas keamanan yang berada paling dekat dengan kediaman tersebut.
“Kami fokus pada dimensi, koneksi antar ruangan, detail rumah pintar, serta pengalaman. “Jadi setiap rumah memiliki tombol panik yang terhubung langsung ke keamanan terdekat,” kata Kelvin Bryant, Vice President Perumahan Sinar Mas Land, BSD City, Jumat (15/3/2024).
Pada tahap pertama ini, Trésor hanya akan menjual 38 unit dengan harga berkisar Rp 13 miliar hingga Rp 22,5 miliar. Ini memiliki lift yang menghubungkan setiap lantai rumah.
Selain itu, Andriani Yutanto, Assistant Vice President Sales and Promotion BSD City – Sinar Mas Land menjelaskan, pada tahap awal terjual sebanyak 38 unit dan pihaknya mengalokasikan dana hingga Rp 430 miliar.
“Ini untuk gambaran saja, baru tahap pertama saya sampaikan karena kita produksi hanya 38 unit yaitu sekitar Rp 430 miliar,” kata Andrianiy.
Menurut Andrian, harga Rp 22,5 miliar tidak lebih mahal dari batch sebelumnya Rp 30 miliar yang masih dalam tahap pengembangan.
“Kecuali patungan ya, paling mahal di BSD. “Tidak terlalu mahal karena kita masih punya rumah tahap terakhir dari klaster sebelumnya, tapi harga awal untuk tipe terbesar $13 miliar hingga $22,5 miliar,” ujarnya.
Melalui peluncuran produk mewah terbarunya ini, Sinar Mas Land mengungkapkan optimismenya terhadap pasar real estate kelas atas pascapandemi pada tahun 2024. Perseroan pun mengaku optimis mampu kembali meraih penjualan positif, melanjutkan tren pertumbuhan yang dicapai tahun lalu.
“Itu bisa dicapai, kami yakin pada penjualan pertama akan terjual habis,” ujarnya.
Sebelumnya, jalan sepanjang 8,6 kilometer di bagian barat BSD City, Kecamatan Peidangan, Negara Bagian Tangerang disiapkan dengan campuran 164,2 juta kantong plastik bekas. Inovasi ini merupakan hasil kolaborasi Chandra Azri dan Sinar Mas Land.
Hal ini bermula dari rencana pemerintah untuk mengelola sampah sebesar 80 persen dan mengurangi sampah laut sebesar 70 persen pada tahun 2025. Kemudian Chandra Azri mendukung rencana pemerintah untuk mencampur sampah plastik dengan tar sehingga tercipta jalan yang bisa digunakan untuk kendaraan low-medium duty.
“Sehingga membantu mengurangi pencemaran lingkungan akibat plastik yang tidak dikelola, karena dibutuhkan 1,6 ton atau 1,1 juta kantong plastik per kilometer aspal plastik,” kata Nikko Setyabudi, manajer ekonomi sirkular dan kemitraan PT Chandra Asri, Rabu (13/12/2023). .
Penelitian menunjukkan tidak hanya mengurangi limbah, namun aspal plastik ini memiliki kualitas melebihi aspal biasa. Bagaimanapun, aspal plastik retak, air, deformasi, dll.
“Di BSD City sendiri, jalan ini membutuhkan pembangunan sepanjang 8,6 kilometer. Ini setara dengan penggunaan 164 juta kantong plastik atau mengolah hingga 410,5 ton sampah plastik di TPA,” kata Nikko.
Kerjasama penggunaan aspal plastik tidak hanya dilakukan di Kota BSD, namun juga di banyak wilayah lain di Indonesia. Menurut dia, total jalan yang telah dibangun sepanjang 92,52 kilometer sejak 2018 lalu. Pembangunan jalan setara dengan penggunaan 237 juta kantong plastik.
Ia mengatakan penggunaan aspal plastik cocok untuk media jalan menengah dan bawah. Hal itu sesuai peraturan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
“Kami juga menguji keselamatan berkendara dan dinyatakan aman untuk jalan perumahan seperti BSD City,” jelasnya.
Di sisi lain, M. Reza Abdulmajid, Direktur Jenderal Risiko dan Pembangunan Berkelanjutan Sinar Mas Land, mengatakan pihaknya ingin membangun jalan dengan aspal plastik di kawasan perumahan milik Sinar Mas Land. Tidak hanya di BSD City, tapi di seluruh proyek Sinar Mas Land di Indonesia.
“Seperti yang Anda lihat, itu adalah infrastruktur makro, jalur yang menghubungkan cluster, semua itu kami jalankan di BSD Barat,” jelasnya.