0 0
Read Time:2 Minute, 34 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Sedikit orang yang mengira risiko tidur setelah subuh bisa memicu GERD atau sakit perut. Menanggapi hal tersebut, pakar kesehatan tidur Andres Prasadja mengatakan anggapan tersebut tidak sepenuhnya salah.

“Tidak salah sih, tapi sebenarnya hanya berlaku pada orang yang mendengkur. Kenapa? Karena orang yang mendengkur, kekhawatiran terbesar orang yang mendengkur adalah sleep apnea atau apnea tidur,” kata Andreas, mengutip Health dianrakyat.co.id. @dokterprasadja dari TikTok pribadi.

Lebih lanjut, pendiri @snoringsleepclinic pertama di Indonesia mengomentari sleep apnea: “Mendengkur bukan disebabkan oleh tersumbatnya saluran napas, bukan karena kurang bernapas.”

Menurut Andreas, sleep apnea merupakan gangguan tidur yang sangat berbahaya karena dapat menyebabkan hipertensi, berbagai penyakit jantung, risiko stroke, penurunan daya tahan tubuh, depresi, kematian bahkan ereksi pada pria.

Gejala utama sleep apnea adalah mendengkur dan mengantuk, atau istilah medisnya Hypersonia (kantuk ekstrem), ujarnya.

Sementara itu, Elizabeth Sipayung, dokter spesialis penyakit dalam, tidak menganjurkan langsung tidur setelah sahur karena dapat menyebabkan peningkatan asam lambung. Ia menjelaskan, makanan bisa naik kembali dan mengiritasi kerongkongan.

Melansir laman Antara, kebiasaan tersebut bisa menimbulkan sensasi tersedak pada penderita asam lambung sehingga mengganggu puasa. Jika kondisi asam lambung memburuk, sebaiknya batalkan puasa untuk menghindari masalah yang tidak diinginkan.

Dokter Elizabeth menganjurkan agar puasa dilanjutkan selama masih dapat ditoleransi, namun puasa harus dihentikan jika timbul gejala seperti nyeri, jantung berdebar, atau muntah.

Sebaiknya jangan langsung tidur setelah sahur dengan alasan apapun. Sebaiknya gunakan waktu ini untuk kegiatan yang bermanfaat, seperti persiapan renovasi kantor, sekolah, atau rumah. Anda juga dapat mengambil langkah lembut lainnya untuk membantu mengurangi penumpukan asam lambung.

Untuk memastikan puasa yang baik selama Ramadhan, Elizabeth menekankan pentingnya memilih cara mengolah makanan saat sarapan.

Pengolahan makanan yang tepat dapat membantu Anda tetap sehat dan nyaman selama berpuasa. Ia menyarankan untuk menghindari makanan yang digoreng dan memilih makanan yang direbus, dikukus, atau dipanggang.

Pengolahan pangan memegang peranan penting dalam menjaga kualitas pangan yang dikonsumsi. Makanan yang digoreng cenderung lebih banyak mengandung minyak dan lemak sehingga dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan meningkatkan kadar asam lambung. Sebaliknya, makanan yang direbus, dikukus, atau dipanggang lebih sehat karena pengolahannya tidak menambah lemak berlebih.

Dokter spesialis penyakit dalam Eka Hospital BSD Dedi Sudrajat mengatakan tidur setelah sahur dapat meningkatkan tekanan di perut sehingga sangat berbahaya bagi penderita tukak lambung dan gastroesophageal reflux disease (GERD).

Sebelum tidur, dianjurkan menunggu 1-2 jam setelah makan, agar makanan dan cairan lambung tidak naik ke kerongkongan. “Jika harus tidur setelah makan, sebaiknya posisi tidur setengah duduk untuk mengurangi kemungkinan terjadinya refluks asam lambung,” ujarnya, mengutip keterangan resmi yang diperoleh Health dianrakyat.co.id.

Sementara itu, Al-Habib Salim bin Abdullah bin Umar asi-Syatiri mengatakan dalam salah satu karyanya bahwa tidur setelah sahur dianggap sangat berbahaya bagi tubuh dalam pandangan Islam, karena dapat menyebabkan sakit perut.

“Manfaatnya, hendaknya seseorang tidak tidur setelah Sahur. Padahal para dokter telah sepakat bahwa hal tersebut (tidur setelah Sahur) dapat menimbulkan penyakit lambung, yaitu penyakit yang menyebabkan keluarnya makanan dari lambung pada siang hari” (Habib Salim as-Syatiri) , al-Fawaid as-Syathiriyah min al-Nafahat al-Haramiyah, [Dar al-Fath tutup Dirasat wan Nasyr: 2015], jilid III, halaman 179) sebagaimana dilansir NU Online, 25/3/2023.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D