Laporan 6.
Menurut dia, aturan baru dalam Kabinet Dagang 36/2023 dimaksudkan untuk membantu pengusaha meski sulit. Dia juga mengatakan beberapa pemain yang terkait dengan bisnis mendukung undang-undang tersebut.
“Prinsip Spemag 8/2024 ini dimaksudkan sederhana. Hal ini dapat dianalisis pada beberapa kelompok dan jumlah pelaku usaha 8, karena sederhana, cepat dan lebih banyak peluang yang dapat mereka ajukan dengan baik.
Sebelumnya, Jerry mengatakan banyak produk impor yang tidak bisa masuk ke Indonesia karena memerlukan keterampilan teknis (paku), melalui Spemag 8/2024, beberapa produk tidak perlu persetujuan dinas perdagangan.
Tapi ada juga yang masih butuh (pendid), seperti yang ditulis, diproduksi. Kalau benda seninya masih butuh ide teknis, katanya.
Namun, pihak jasa komersial tidak mempunyai kewenangan untuk menggali. Beberapa situs berada dalam layanan terkait lainnya, sedangkan layanan komersial pada akhirnya mengambil lisensi.
Kita bisa diterima oleh jabatan/organisasi, mereka perlu berkoordinasi, mereka perlu berkoordinasi, berkomunikasi yang lebih penting, agar mereka tidak bingung, katanya.
Spamag edisi 8/2024 menarik banyak minat para pelaku bisnis. Pakar indeks kecil dan menengah memperkirakan akan semakin banyak usaha kecil dan menengah (ikm) yang gulung tikar jika ekspor terus menerus di Indonesia. Diperkirakan penutupannya bisa mencapai 70% pada akhir tahun 2024.
Pasar industri tali kursi guru.
Bahkan, hal itu mulai terasa seperti angin segar dari Permendag 36/2024 tentang prinsip dan pedoman yang mencegah kiamat Indonesia. Undang-undang tersebut mulai berlaku pada 10 Maret 2024, yang kemudian diubah oleh pemerintah.
“Sekarang kejadiannya ada burung 8/2024 langsung, kagetnya netizen, warler berhenti mengikuti pesan dan ikm.
Menurut dia, sejak aturan baru dikeluarkan, para pekerja belum menetapkan aturan apa pun. Bahkan disebutkan terjadi penurunan produksi sebesar 20 persen.
Nandi pun merespons tema interior yang digelar di pelabuhan dengan barang jadi atau garmen. Jika demikian, mereka khawatir produk tersebut akan mencapai penjualan di pasar keluarga dan mengubah IKM segmen tersebut pada tahun 2024.
“Saya harap ini tidak boleh, yang tertulis tidak boleh pakai baju, kalau bajunya habis mungkin akhir 2024 nanti ada 70 persen yang tutup Ikem,” ujarnya.
Sebelumnya, Badan Usaha Milik Negara (Tiyiksi) menolak menggunakan Kantor Pelayanan (Spereag) Nomor 8 Tahun 2024 yang berencana kembali ke perusahaan nasional.
TMBAATI menyampaikan keprihatinannya terhadap peraturan baru yang dinilai keras bagi seluruh perusahaan manufaktur teks, baik besar maupun mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Ketua Tikatsi Muhammad Shobirin F hamid mencatat, SMMERAG 8/2024 merupakan upaya untuk membangun kembali dan meningkatkan daya saing produk dan desain (TPT).
“Kebijakan ini tidak hanya mengurangi peluang para pelaku industri, tetapi juga merugikan pertumbuhan teknologi dan produktivitas berkelanjutan,” ujarnya.
Menurut Shubirin, undang-undang tersebut dapat mengurangi persaingan yang berujung pada menurunnya desain dan produk buatan Indonesia. “Pemberhentian tersebut akan mengurangi jumlah tenaga ahli buku TPT yang akan mengambil pekerjaan di Indonesia,” ujarnya.
Spereag 8/2024 juga dianggap sebagai ancaman besar bagi penggunaan industri metoc dan pabrik besar. Banyak pelaku bisnis yang baru mulai pulih dan bangkit dari kegagalan.
“Untuk lumbung yang baru melanjutkan pekerjaannya setelah 36/2023, prinsip baru ini bisa meledak,” kata Shubern.
Menurut dia, menurunnya permintaan produk kelautan lokal, kenaikan biaya produksi, dan ketidakpastian beberapa regulasi disebabkan langsung oleh pelaku perusahaan. Hal ini menyebabkan banyak burung betet terpaksa mengurangi kapasitas produksi bahkan pensiun.
“Tikaci berharap pemerintah dapat menilai penggunaan Spemag 8/2024, dan membuka sumber daya untuk menemukan cara terbaik dalam mendukung TPT nasional.
Sementara itu, visioner Paxtila yang juga mantan Sekretaris Asosiasi Indonesia (API) Rosil Tanzil Rakman mengatakan, angka penjualan empat
“Ketika perusahaan lokal tidak mampu bersaing karena undang-undang yang tidak menguntungkan, pasar ingin mengekspor sehingga menurunkan perusahaan keluarga,” jelasnya.
Rilis tersebut juga mengatakan pemerintah harus lebih berhati-hati dalam membuat kebijakan yang mendukung pertumbuhan industri. “Undang-undang mensyaratkan agar kepentingan industri dapat dipenuhi dan juga mendorong ambisi dan persaingan,” ujarnya.