0 0
Read Time:2 Minute, 30 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Rantai pasokan Apple telah lama dikaitkan dengan China. Namun, Apple telah melakukan berbagai upaya untuk memindahkan rantai pasokannya ke negara lain.

Rantai pasokannya dipindahkan ke negara lain di luar Tiongkok agar Apple tidak terlalu bergantung pada Tiongkok. Apalagi, saat ini hubungan politik antara Tiongkok dan Amerika Serikat terus memanas.

Sayangnya, bagi perusahaan seperti Apple, mereka menghadapi kendala jika harus memutuskan hubungan dengan China dalam hal rantai pasokan produk Apple, termasuk iPhone.

Pasalnya, Tiongkok tidak hanya memproduksi produk dengan biaya lebih rendah, tetapi juga memiliki tenaga kerja yang besar untuk memenuhi target produksi.

Belum lama ini, Apple mengumumkan daftar rantai pasokan iPhone untuk tahun fiskal 2023. Pengumuman perusahaan tersebut mengindikasikan bahwa merek komponen China tidak akan segera meninggalkan rantai pasokan Apple.

Menurut Gizchina, Always (23/4/2024), Apple telah menambahkan delapan merek China baru ke daftar rantai pasokannya. Merek suku cadang meliputi: Besi dan Baja Jiuquan Teknologi Sinopec Weiye Teknologi Kaicheng Sanan Optoelektronik Teknologi Boshuo Tony Electronics Zhenghe Group

Apple juga menghapus empat merek Tiongkok lainnya dari daftar. Merek yang dihapus dari daftar meliputi: Jiangsu Jingyan Technology Group, Shenzhen Mingsen Electronics, Yishi Electronics.

Bagi Apple, Tiongkok telah menjadi pemain penting dalam rantai pasokan Apple selama bertahun-tahun. Perusahaan komponen Tiongkok saat ini menyumbang 42% dari produksi tahunan Apple.

Dominasi ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain infrastruktur industri Tiongkok yang sangat besar, ketersediaan tenaga kerja yang besar, terjangkau dan terampil, biaya produksi yang rendah, dan kemampuan pabrikan Tiongkok dalam mengotomatisasi jalur produksi.

Namun, perang dagang yang sedang berlangsung antara AS dan Tiongkok serta meningkatnya biaya tenaga kerja di Tiongkok memaksa Apple untuk melakukan diversifikasi rantai pasokannya.

Sekadar informasi, Apple menambah jumlah pemasok asal China menjadi 51 pemasok pada tahun 2020. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2018 yang sebesar 42 persen.

Namun, pemasok Tiongkok menawarkan hasil tinggi dan waktu produksi yang cepat, menjadikannya pilihan yang menarik bagi Apple.

Sekadar info, India saat ini juga sedang muncul sebagai pemain dalam rantai pasokan Apple. Jumlah pemasok Apple yang beroperasi di India meningkat dari 0 pada tahun 2012 menjadi 14 pada tahun 2022.

Pemerintah India juga tertarik mencari investasi dari perusahaan seperti Apple. Faktanya, India menawarkan insentif, menerapkan reformasi upah dan meningkatkan infrastruktur untuk menarik investor seperti Apple untuk berinvestasi di negara tersebut.

Khususnya di India, Apple telah berinvestasi besar-besaran, termasuk mendirikan pabrik di Bangalore dan merakit iPhone 15 di India. Tujuan dari tindakan ini adalah untuk menciptakan jutaan lapangan kerja di luar Tiongkok.

Vietnam adalah salah satunya, dimana jumlah pekerja di sektor elektronik akan mencapai 1,3 juta pada Juni 2022, meningkat empat kali lipat dari tahun 2013.

Tak hanya itu, Vietnam juga mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah perusahaan yang merakit suku cadang produk Apple.

Peningkatan empat kali lipat jumlah perusahaan yang merakit produk Apple. Vietnam memproduksi sebagian besar komponen Apple, sementara lokasi produksi yang lebih kecil bermunculan di berbagai negara Asia, termasuk Indonesia.

Tercatat, ada dua bagian iPhone yang diproduksi perusahaan Indonesia. Tak lama kemudian, Presiden Joko Widodo pun bertemu dengan CEO Apple Tim Cook dan membahas masalah tersebut.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D