0 0
Read Time:2 Minute, 21 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Dokter spesialis urologi ASRI Siloam Hospitals, Prof Nur Rasid SpU-K mengatakan, gejala batu ginjal seringkali tidak menimbulkan keluhan apa pun.

Hal itu diungkapkannya dalam konferensi pers “Mengatasi Batu Ginjal dengan Bedah Nefrologi Retrograde (RIRS)” pada Rabu, 5 Juni 2024 di Jakarta.

“Batu ginjal biasanya tidak menimbulkan gejala sampai berjalan ke ginjal atau masuk ke salah satu ureter dan menyumbatnya,” kata Noor.

Jika batu ginjal tersangkut di ureter, dapat menghambat aliran urin dan menyebabkan pembengkakan ginjal serta kejang pada uretra yang sangat nyeri. Beberapa gejala umum meliputi: Nyeri tajam dan tajam di bagian samping, punggung, atau di bawah tulang rusuk. Nyeri yang menjalar ke perut bagian bawah dan panggul. Nyeri yang datang secara bergelombang dan intensitasnya bervariasi. Nyeri atau terbakar saat buang air kecil.

Tanda dan gejala lain yang mungkin Anda perhatikan: urin berwarna merah muda, merah, atau coklat. Urin keruh atau berbau tidak sedap. Sering buang air kecil atau buang air kecil lebih sedikit dari biasanya. Mual dan muntah. Infeksi ini menyebabkan demam dan menggigil.

Prevalensi batu ginjal di Indonesia adalah 6 per 1000 penduduk atau 1499400 jiwa.

Kebanyakan batu ginjal terjadi pada orang berusia antara 30 dan 60 tahun, pada 15% pria dan 10% wanita.

 

Batu ginjal adalah endapan keras yang terbentuk dari mineral dan garam di ginjal. Menurut Noor, hal ini dapat menyebabkan urin terkonsentrasi di ginjal sehingga menyebabkan batu ginjal.

Kepadatan ini menyebabkan mineral mengkristal dan akhirnya membentuk batu ginjal.

Noor juga menambahkan bahwa risiko terkena batu ginjal lebih tinggi pada anggota keluarga Anda.

Selain itu, faktor risiko lainnya adalah dehidrasi atau kekurangan cairan, terutama pada orang yang tinggal di daerah beriklim panas dan kering cenderung mengeluarkan banyak cairan.

Mengonsumsi makanan tinggi protein, natrium (garam), dan gula dapat meningkatkan risiko beberapa jenis batu ginjal.

Namun, dr Noor menjelaskan, tidak mudah menentukan makanan apa saja yang menyebabkan batu ginjal, karena metabolisme setiap orang berbeda-beda.

“Kalau soal nutrisi, sulit (menentukan penyebabnya) karena metabolisme setiap orang berbeda-beda,” kata Noor.

Jika metabolisme seseorang tidak normal, laju penyerapan di usus mungkin terlalu tinggi sehingga menyebabkan usus menyerap zat pembentuk batu lebih cepat.

Jawabannya adalah ya! Batu ginjal dapat diobati dengan menggunakan bedah retrograde intrarenal (RIRS).

Cara ini berguna untuk mengobati batu ginjal berukuran besar, batu yang sangat keras, atau batu ginjal yang sulit diakses tanpa operasi.

RIRS merupakan teknik invasif minimal yang efektif dalam mengatasi masalah batu ginjal. Prosedur ini menggunakan ureteroskop fleksibel yang dimasukkan melalui uretra untuk menemukan lokasi batu.

Setelah menemukan batunya, gunakan laser untuk memecahkan batu tersebut. Pecahan batu tersebut kemudian dikeluarkan melalui ureter atau keranjang kecil.

Kemajuan teknologi yang pesat dalam prosedur RIRS menjadikan teknik ini pilihan yang aman dan efektif untuk mengobati batu ginjal dan masalah saluran kemih lainnya.

RIRS juga dapat mengambil sampel batu untuk dianalisis lebih lanjut guna menentukan jenis batu dan menentukan pilihan pengobatan untuk mencegah terulangnya urolitiasis.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D