dianrakyat.co.id – Dalam debat pilpres keempat tadi malam, teknologi baterai untuk mobil listrik ramai dibicarakan. Calon Wakil Presiden (cawapres) nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka melontarkan pertanyaan seputar LFP kepada cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Paslon No 1 dan timnya sering menggaungkan LFP, Lithium Ferro Phosphate. “Ketahuilah apakah pasangan No 1 menentang nikel.”
Menurut Gibran, Indonesia memiliki cadangan nikel terbanyak di dunia sehingga bisa menjadi pemain kuat. Gibran mengatakan melanjutkan pembahasan teknologi baterai LFP (lithium ferrophosphate) seperti mempromosikan produk China.
Gibran mengatakan: “Kita Indonesia sekarang punya cadangan nikel terbesar di dunia. Ini kekuatan kita, perundingan kita. Kita belum membahas LFP, sama saja kita mempromosikan produk kita. China juga.” Jadi apa itu LFP?
LFP merupakan singkatan dari lithium iron phosphate atau lithium ferrophosphate (LiFePO4). Batuan LFP, juga dikenal sebagai litium besi oksida.
Dikutip dari PowerTech Senin, 22 Januari 2024 Teknologi LFP atau LiFePO4 muncul pada tahun 1996 untuk menggantikan teknologi baterai lainnya karena kecanggihan teknis dan tingkat keamanan tertinggi.
Karena kepadatan energinya yang tinggi, teknologi ini digunakan dalam aplikasi traksi berdaya menengah (robot AGV, mobilitas elektronik, transportasi jarak tempuh akhir).
Umur LFP yang panjang dan kemungkinan deep cycle memungkinkan penggunaan LiFePO4 dalam aplikasi penyimpanan daya (aplikasi terpisah, sistem offline, layanan mandiri dengan baterai) atau ruang penyimpanan umum. Manfaat utama litium besi fosfat:
Teknologi yang sangat aman (tidak ada panas yang keluar) – Toksisitas lingkungan yang sangat rendah (penggunaan besi, grafit, dan fosfat) – Masa pakai kalender> 10 tahun – Siklus hidup: dari 2000 hingga ribuan (lihat grafik di bawah) – Kisaran suhu pengoperasian: hingga 70 ° C – Resistansi internal sangat rendah. Stabilisasi atau bahkan kemunduran selama siklus. – Daya konstan di seluruh rentang – Mudah mendaur ulang siklus hidup teknologi litium besi fosfat (LiFePO4).
Teknologi litium-fosfat memungkinkan siklus pengisian atau pengosongan maksimum. Itulah sebabnya teknologi ini terutama diterapkan pada sistem penyimpanan daya terminal (mandiri, Off-Grid, UPS, dll.) untuk aplikasi yang memerlukan masa pakai lebih lama. Jumlah sebenarnya siklus yang dapat dilakukan bergantung pada beberapa faktor:
Kualitas sel lithium – Tingkat daya pada tingkat C (tingkat 1C berarti pengisian penuh atau pengisian dalam 1 jam 2C sama tetapi dalam waktu setengah jam) – Kedalaman pengisian daya (DOD) – Lingkungan pengoperasian : Suhu, kelembapan, dll. Cak Imin mengaku masih menjalankan misi perubahan: kalau tidak, kita akan terpuruk. Meski kemudian mereka mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran. dianrakyat.co.id.co.id 2 Mei 2024