0 0
Read Time:1 Minute, 49 Second

dianrakyat.co.id, JAKARTA – Konflik di Timur Tengah kini semakin memanas dengan adanya serangan ratusan drone Iran ke Israel pada Minggu (14 April 2024). Serangan tersebut merupakan balasan atas serangan Israel yang menghancurkan konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April 2024. 

Selain meningkatkan ketegangan regional di tingkat global, eskalasi konflik ini diperkirakan akan berdampak pada perekonomian global. Hal ini juga akan meningkatkan risiko makroekonomi bagi perekonomian Indonesia.

Menyikapi situasi tersebut dan mengambil berbagai langkah awal, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menggelar rapat terbatas dengan seluruh komponen sekunder di Kementerian Koordinator Perekonomian. Termasuk banyak duta besar.

“Dampaknya (meningkatnya konflik) di pasar keuangan Indonesia baru terlihat pada pembukaan pasar besok (16/04/2024) pagi. “Namun, terutama minyak Langkah-langkah tersebut, yang diharapkan dapat menjaga kepercayaan pasar di tengah kekurangan pasokan, dapat menyebabkan lonjakan harga emas sebagai aset safe-haven dan berdampak pada minyak lainnya. sektor,” tambahnya. ungkapnya dalam keterangan resmi, Senin (15/4/2024).

Ia juga mengatakan konflik tersebut akan mengganggu rantai pasokan melalui Terusan Suez dan berdampak langsung pada minimnya kenaikan tarif angkutan. Produk yang terkena dampak termasuk gandum; Termasuk oli dan suku cadang peralatan buatan Eropa.

Pada dasarnya, menurut dia, perekonomian Indonesia masih tergolong kuat dengan pertumbuhan ekonomi yang terkendali inflasi masih di atas lima persen. Hingga Februari 2024, neraca perdagangan Indonesia masih surplus sehingga menopang cadangan devisa yang tercatat masih kuat pada posisi akhir Maret 2024.

“Pemerintah tentu tidak akan tinggal diam.” Kami akan terus menyiapkan kebijakan strategis untuk mencegah kerusakan lebih lanjut terhadap perekonomian nasional. “Ya, “Kita harus menjaga tingkat kepercayaan pasar terhadap kemampuan perekonomian nasional dalam merespons dampak eskalasi konflik,” tegasnya.

Respons kebijakan dalam diskusi ini mencakup respons terhadap dampak konflik di tingkat regional dan global. kinerja sektor perbankan dan pasar modal; pengendalian inflasi; Ini mencakup rencana untuk mengoordinasikan kebijakan fiskal dan moneter. Otoritas terkait untuk strategi pengendalian nilai tukar dan pengelolaan defisit anggaran. Ia berharap pelaku pasar tetap tenang dan tidak melakukan tindakan spekulatif.

Ia menambahkan, pemerintah akan terus fokus pada perkembangan global dan regional saat ini dan mengambil langkah-langkah yang ditargetkan secara agresif untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.

“Kami berharap respons politik pemerintah yang moderat dapat membantu memitigasi dampak konflik global yang semakin meningkat saat ini,” kata Airlangga. 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D