0 0
Read Time:2 Minute, 2 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Analis saham PT Trimegah Securitas Richardson Raymond memperkirakan peluang pertumbuhan sektor telekomunikasi Indonesia masih besar, meski dibayangi maraknya ilegalitas RT RW Net.

Menurutnya, penetrasi broadband saat ini 15% hingga 20% didominasi oleh pemain besar yang merupakan penyedia layanan jaringan utama, dengan RPR (average revenue per user) Rp 250 ribu hingga Rp 400 ribu.

Segmen konsumen A dan B bekerja dengan perusahaan besar, segmen konsumen menengah dan bawah dengan ARPU antara 150 hingga 250 ribu Rp 250 ribu tidak berfungsi.

“Dalam beberapa tahun ke depan, penyedia telekomunikasi besar akan fokus pada segmen konsumen C dan D,” kata Richardson, Jumat (3/5/2024).

Namun, Richardson yakin ada tantangan untuk beroperasi di segmen pasar ini.

“Jika penggelaran jaringan perusahaan Internet Service Provider (ISP) tidak efisien dan berbiaya tinggi, maka tidak akan bisa diakses oleh segmen konsumen di Indonesia,” ujarnya.

Richardson mencontohkan emiten seperti PT Remala Abadi Tbk (DATA) lolos ke segmen ini. Sebagai perusahaan ISP, DATA merupakan pemain berpengalaman di pasar internet Indonesia.

“Selain beroperasi di segmen menengah ke bawah, DATA juga memiliki pasar A dan B. Di sini, kinerja keuangan DATA tumbuh signifikan dari tahun ke tahun. Saya berharap bisa mencatatkan pertumbuhan dua digit dengan IPO mereka,” imbuhnya.

 

Berdasarkan data perusahaan, sejak tahun 2010 DATA fokus beroperasi pada segmen pangsa pasar korporasi melalui merek Tachyon.

Divisi ini memiliki 48,79% saham perusahaan. Selain itu, DATA telah menerima banyak ISP sebagai mitra akses Internet Indonesia.

Saat ini pangsa pasar koperasi dengan ISP setidaknya menguasai 32,64 persen. Sektor perkantoran publik juga menjadi sasaran layanan DATA.

Segmen pasar pemerintahan menyumbang 9,96 persen terhadap pendapatan DATA. Sisanya perseroan bergerak di segmen residensial dengan produk Net-Home yang memberikan kontribusi 8,61%.

Segmen pasar baru yang memiliki potensi pertumbuhan adalah segmen residensial. Sebagai brand Net-Home, DATA mampu menyediakan layanan broadband ke sektor retail dan residensial.

 

Berdasarkan prospektus IPO DATA, pendapatan perseroan akan meningkat mulai tahun 2020 dan seterusnya. Pendapatan tahun 2020 sebesar 115,9 miliar.

Pendapatan perusahaan naik menjadi $155,3 miliar pada tahun berikutnya. Kemudian pada tahun 2022, pendapatan perseroan meningkat menjadi 209,7 miliar.

Sedangkan dari sisi finansial penyedia DATA, Richardson mengatakan pertumbuhannya masih sangat bagus.

Berdasarkan perkiraan DATA, margin laba kotor perseroan masing-masing sebesar 57,99%, 41,73%, 36,73%, dan 37% pada 31 Oktober 2023, 2022, 2021, dan 2020.

“Laba yang masih besar ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan sangat baik dan efisien. Saya berharap DATA dapat bersaing di pasar broadband Indonesia,” kata Richardson.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D