0 0
Read Time:2 Minute, 21 Second

dianrakyat.co.id, JAKARTA – Ulfatun Nikmah, putra seorang arsitek asal Jepara, Jawa Tengah (Jateng), memperoleh gelar sarjana dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM) pada April 2024.

Gadis yang akrab disapa Ulfa ini berhasil membuktikan dirinya mampu bersaing dengan lulusan lain, meski ia berasal dari keluarga sederhana.

Putra tuan. Muhlasin dan Pak Masruroh memulai studi pascasarjana di FEB UGM, namun berhasil mengikuti kompetisi dan berhasil mendapatkan beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan).

“Awalnya saya ingin menjadi dokter. Namun karena gaji yang kecil, orang tua saya ingin saya melanjutkan studi di sekolah bisnis dengan harapan saya bisa segera bekerja setelah lulus,” kata Ulfa dalam keterangannya di Jakarta, Jumat. .

Ulfa yang sebelumnya pernah belajar Membaca di SMKN 3 Jepara, tertarik dengan profesi tersebut sehingga mengukuhkan keinginannya untuk melanjutkan pendidikan di profesi tersebut.

Karena keterbatasan keuangan dan kebutuhan untuk menyekolahkan saudara-saudaranya, orang tua Ulfa awalnya tidak setuju untuk menyekolahkannya ke pendidikan tinggi, namun akhirnya Ulfa meyakinkan orang tuanya bahwa pendidikan tinggi akan memungkinkan dia mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan membantu orang. keluarga di masa depan.

Berkat kegigihan dan usahanya selama menempuh pendidikan di Sekolah Vokasi, Ulfa berhasil berhasil masuk program Sarjana Akuntansi Universitas Negeri Semarang (Unnes) di Semarang, Jawa Tengah, memperoleh beasiswa Bidikmisi (disebut Indonesia Pintar -Kaleka Kula/ KIP Kuliah).

Meski mendapat cemoohan dari tetangga yang meremehkan status ekonominya, Ulfa tidak menyerah. Sebaliknya, ironi tersebut justru menjadi kekuatannya untuk membuktikan bahwa anak-anak dari keluarga kurang mampu mampu meraih prestasi tinggi.

Ilmu dan pengalaman yang didapat Ulfa di sekolah bisnis di universitas banyak membantu saya, terutama di semester pertama. Ulfa sering ditugaskan oleh guru untuk memimpin kelompok belajar karena ilmu yang didapatnya di sekolah bisnis.

“Pengalaman ini banyak membantu saya dalam mengejar gelar sarjana karena sebelumnya saya telah mempelajari banyak mata pelajaran dasar,” ujar gadis kelahiran 1998 ini.

Ulfa kemudian melanjutkan studi S2 di UGM dengan beasiswa LPDP. Semasa kuliah, Ulfa tidak hanya fokus pada studinya, tetapi juga mengikuti berbagai kegiatan organisasi dan kompetisi, serta bekerja paruh waktu dan membimbing anak-anak.

Ia memang bukan yang terbaik di bidangnya, namun ia memiliki kemampuan kepemimpinan dan jaringan yang luas.

Ulfa menyelesaikan pendidikan S2 dari UGM dalam waktu 1 tahun 10 bulan 24 hari dan memiliki IPK 3,89. Keberhasilan ini penting dalam kehidupan Ulfa, dan orang tuanya pun bangga, tidak menyangka putri sulungnya bisa mengenyam pendidikan menengah.

Ulfa bekerja sebagai perusahaan konsultan teknologi informasi di Yogyakarta. Ke depannya, ia ingin melanjutkan studi ke jenjang doktoral dan menjadi guru untuk membantu mengembangkan pendidikan di Indonesia.

Kisah Ulfa menjadi bukti nyata bahwa kendala ekonomi bukanlah penghalang untuk mencapai hasil yang tinggi. Dengan kemauan, kesabaran dan dukungan yang tepat, setiap orang mempunyai kesempatan untuk mewujudkan impiannya.

“Tidak ada tujuan yang terlalu tinggi bagi mereka yang mempunyai keterbatasan. Jadi jika tujuan Anda tidak tercapai, tingkatkan upaya Anda dan berdoalah untuk mencapainya. “ucap Ulfa.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D