0 0
Read Time:2 Minute, 15 Second

dianrakyat.co.id, MALANG — Menjadi komisaris di perusahaan besar, khususnya BUMN, merupakan sesuatu yang luar biasa dan menjadi dambaan banyak orang. Abdul Musyawir Yahya, alumnus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang kini menjabat komisaris independen PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Ia merupakan mahasiswa program studi (Prodi) Hukum Keluarga Islam (HKI) angkatan 2010 di Fakultas Agama Islam (FAI).

Tentu saja karir Abdul saat ini tidak lepas dari menjadi bagian dari seragam merah putih kampus. Ia menuturkan, semasa kuliah ia sangat aktif dalam kegiatan kampus seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Menurutnya, kampus adalah tempat menimba ilmu, mengungkapkan dan merasakan makna hidup yang sesungguhnya.

“Yang jelas karir saat ini karena fasilitas yang ada di UMM, tawaran ilmu teoritis dan praktis di bidangnya sangat bagus. “Selain itu, kegiatan keorganisasian di IMM dan BEM memperkuat soft skill yang sangat berguna setiap saat. dan di mana pun,” katanya.

Dijelaskannya, sejauh ini prosesnya tidak instan, melainkan dicapai melalui kerja keras dan dedikasi yang besar. Dengan pengalaman sebagai wirausaha yang sudah berjalan. Dimulai dari pemilik Super Camera Malang, Lumeo Audiovisual Malang, Panjava English Garden, Garden Coffee, Martabak Satu Juli dan Akar Publisher. Ia mendaftar secara profesional dan pengalaman ini menjadi faktor penting bagi perusahaan dalam menilai bakatnya sebagai seorang wirausaha.

“Jurusan saya di universitas adalah HKI, sedangkan perusahaan ini bergerak di bidang energi panas bumi. “Jadi itu tantangan saya, tapi karena itu sudah menjadi amanah dan tanggung jawab, saya harus bisa memenuhinya dengan kemampuan terbaik saya.” » katanya.

Pria yang menjabat Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) periode 2021-2023 ini melanjutkan, keaktifannya di berbagai organisasi tak hanya dijadikan sarana mengisi waktu saja. Namun dia juga menggunakannya sebagai sarana pengembangan pribadi. Abdul mengaku pengalaman berorganisasi membantunya mengasah kemampuan kepemimpinan dan manajemen waktu, yang kini ia gunakan sebagai alat penting dalam kariernya.

“Dinamika kehidupan sangat kompleks, hal ini bisa kita mulai pelajari dari kampus yang mungkin cakupannya terbatas karena masih ada cakupan yang lebih luas di tingkat nasional dan internasional. » Dan saya benar-benar mempelajarinya ketika saya pergi ke sana. Mahasiswa UMM, dan saya terus mempraktikkannya meski sudah bukan mahasiswa lagi,” jelasnya.

Abdul pun mengakui bahwa menjalankan perannya sebagai komisaris merupakan keinginannya untuk mengembangkan sayap secara profesional. Beliau juga berpesan bahwa kejujuran dan kepercayaan merupakan dua hal yang harus dibentuk sedini mungkin. Ia juga menyoroti pentingnya integritas dan kepercayaan dalam dunia kerja, karena menurutnya di mana pun berada, teladan yang baik harus selalu ada.

“Sudah saatnya saya mengabdi pada negara, tidak hanya di organisasi kemasyarakatan seperti IMM atau Muhammadiyah. Apa yang kita tanam hari ini, besok akan kita panen. Manfaatkan sebaik-baiknya apa yang bisa Anda dapatkan di kampus. Maksimalkan ilmu yang didapat, tapi ingat: kunci sukses yang terpenting adalah rasa jujur ​​dan percaya,” ujarnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D