0 0
Read Time:1 Minute, 21 Second

KALIMANTAN BARAT – Kitabisa dikenal sebagai salah satu aplikasi penggalangan dana online terbesar di Indonesia. Belakangan ini, mereka fokus membuat program konservasi orangutan di Kalimantan. Mengapa?

Wakil Presiden Bisnis, Manusia dan Operasi Kitabisa Edo Irfandi menyebut hilangnya orangutan sebagai krisis yang mendesak.

“Orangutan kini menghadapi ancaman kepunahan akibat hilangnya habitat secara drastis, pembunuhan ilegal, dan kebakaran hutan,” kata Edo.

Indonesia juga menghadapi krisis ini, dimana Kalimantan kehilangan sekitar 148.500 orangutan pada tahun 1999 hingga 2015 saja.

“Yang lebih mengkhawatirkan, diperkirakan 45.300 lebih orang akan hilang pada tahun 2050 jika laju perusakan habitat terus berlanjut,” jelasnya.

Membuat rumah untuk orangutan

Menghadapi krisis hilangnya habitat yang semakin mendesak, Harpa (Harapan Alam), program konservasi Kitabisa bekerja sama dengan Sintang Orangutan Center (SOC), mengumumkan inisiatif “Rumah bagi Orangutan”.

Program yang berlangsung di Provinsi Sintang, Kalimantan Barat ini dirancang untuk mengatasi tantangan yang dihadapi orangutan dan habitatnya melalui pendidikan dan reboisasi.

HARPA juga akan memberikan dukungan yang lebih luas, termasuk bantuan makanan dan obat-obatan, serta perbaikan infrastruktur kandang di lokasi SOC untuk rehabilitasi orangutan, sebagai bagian dari komitmen keseluruhannya terhadap kesejahteraan orangutan.

Dalam upaya memerangi perusakan habitat orangutan di Kalimantan, HARPA dan SOC menjadikan pendidikan konservasi sebagai andalan.

Mulai 18 Maret 2024, mereka memilih enam sekolah di Provinsi Sintang yang lokasinya dekat kawasan lindung sebagai pusat kegiatan pendidikan.

“Tujuannya jelas, untuk membangun kesadaran dan pemahaman mendalam di kalangan pelajar tentang tantangan orangutan dan ekosistemnya,” kata Edo.

Program ini diharapkan tidak hanya sekedar menyampaikan informasi, namun juga dapat memotivasi siswa untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian lingkungan. “Siswa diberikan pendidikan komprehensif yang mencakup pembelajaran ekologi, dampak deforestasi, dan pentingnya konservasi orangutan,” kata Hasudungan Pakpahan, presiden SOC Foundation.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D